BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan kehidupan dewasa ini sangat
amat berkembang pesat, terutama dalam hal perekonomian. Banyak inovasi-inovasi
yang dilakukan manusia demi untuk memenuhi kebutuhannya. Dikarenakan setiap
manusia memerlukan harta untuk mencukupi segala yang dibutuhkan dalam hidupnya.
Salah satunya adalah melalui kegiatan investasi dipasar modal, khususnya saham.
Saham adalah surat berharga keuangan yang
diterbitkan oleh suatu perusahaan saham patungan sebagai suatu alat untuk
meningkatkan modal jangka panjang. Para penbeli saham membayarkan uang pada
perusahaan melalui bursa efek dan mereka menerima sebuah sertifikat saham
sebagai tanda bukti kepemilikan mereka atas saham-saham dan kepemilikan mereka
dicatat dalam daftar saham perusahaan. Para pemegang saham dari sebuah
perusahaan merupakan pemilik-pemilik yang disahkan secara hukum dan berhak
untuk mendapatkan bagian dari laba yang diperoleh perusahaan dalam bentuk
deviden.
B. Rumusan Masalah
a.
Apa yang dimaksud dengan saham dan harga saham?
b.
Apakah jenis-jenis saham?
c.
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi harga saham?
d.
Bagaimana mengetahui
nilai-nilai saham?
e.
Apakah jenis penilaian saham?
f.
Bagaimana keuntungan dan
kerugian berinvestasi saham?
C. Tujuan
a.
Mengetahui pengertian saham dan harga saham
b.
Mengetahui jenis saham
c.
Mengetahui nilai-nilai dan jenis penilaian saham
d. Keuntungan dan
kerugian berinvestasi saham
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1.
Saham
Saham dapat didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau
badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah
selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik
perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan
ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan
tersebut (Darmadji dan Fakhruddin, 2001: 5).
Saham
sering diartikan sebagai :
a.
Tanda penyertaan atau pemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan (Fakhruddin dan Hadianto, 2001: 6).
b.
Suatu surat berharga yang
menunjukkan adanya kepemilikan seseorang atau badan hukum terhadap perusahaan
penerbit saham (Darmadji dan Fakhruddin,2001: 5).
2.
Harga Saham
Harga saham (Hartono, 1998: 69)
adalah harga yang terjadi di pasar bursa pada waktu tertentu yang ditentukan
oleh pelaku pasar yaitu permintaan dan penawaran pasar. Harga saham dipengaruhi
oleh 4 aspek yaitu: pendapatan, dividen, aliran kas, dan pertumbuhan. Pada
penelitian ini yang akan dibahas adalah pengaruh dividen dengan harga saham,
dimana harga saham dianggapsebagai nilai sekarang dari seluruh dividen yang
diharapkan di masa mendatang.
B. Jenis –
jenis Saham
Ada beberapa sudut pandang untuk membedakan saham
(Darmadji dan Fakhruddin, 2001: 6) :
1.
Ditinjau dari
segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim
a.
Saham Biasa(common stock)
·
Mewakili klaim
kepemilikan pada penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan.
·
Pemegang
saham biasa memiliki kewajiban yang terbatas. Artinya, jika perusahaan
bangkrut, kerugian maksimum yang ditanggung oleh pemegang saham adalah sebesar
investasi pada saham tersebut.
·
Saham Biasa
memiliki karakteristik sebagai berikut :
2. Hak didahulukan, bila organisasi penerbit
menerbitkan saham baru
3. Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang
diberikan saja
b.
Saham Preferen (preferred
stock)
·
Saham yang
memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa
menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak
mendatangkan hasil, seperti yang dikehendaki investor.
·
Serupa saham
biasa karena mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo
yang tertulis di atas lembaran saham tersebut; dan membayar deviden.
·
Persamaannya
dengan obligasi adalah adanya klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, devidennya
tetap selama masa berlaku dari saham, dan memiliki hak tebus dan dapat
dipertukarkan (convertible) dengan saham biasa.
·
Saham Preferen memiliki
karakteristik sebagai berikut :
1.
Memiliki berbagai tingkat,
dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda
2.
Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan,
memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen
3.
Dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka
dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
4.
Konvertibilitas, dapat ditukar
menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi
penerbit terbentuk
2.
Ditinjau dari cara peralihannya
a.
Saham Atas Tunjuk (bearer
stocks)
Pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya,
agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya.
Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut,
maka dialah diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS.
b.
Saham Atas Nama (registered
stocks)
Merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa
nama pemiliknya, di mana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.
3.
Ditinjau dari kinerja
perdagangan
a.
Blue-chip stocks
Saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki
reputasi tinggi, sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan
yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.
b.
Income Stocks
Saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan
membayar dividen lebih tinggi dari rata – rata dividen yang dibayarkan pada
tahun sebelumnya.
Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan
pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai.
Emiten ini tidak suka menekan laba dan tidak
mementingkan potensi.
c.
Growth Stocks
·
Well-Known
Saham – saham dari emiten yang
memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri
sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.
·
Lesser-Known
Saham dari emiten yang tidak sebagai
leader dalam industri, namun memiliki ciri growth stock. Umumnya saham ini berasal dari daerah dan kurang
populer di kalangan emiten.
d.
Speculative
Stock
Saham suatu perusahaan
yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun,
akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang,
meskipun belum pasti.
e.
Counter
Cyclical Stockss
Saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi
makro maupun situasi bisnis secara umum.
Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap
tinggi, di mana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat
dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa
resesi.
C. Faktor-faktor yang
mempengaruhi harga saham
1.
Supply & demand
2. The company’s performance
3. Industry condition
4. Macro economic indicator
5. World & Domestic events
D.
Nilai-Nilai Saham
Ada dua pendekatan untuk melakukan analisis investasi yang berkaitan dengan harga saham (Husnan, 1996: 315) yaitu:
Ada dua pendekatan untuk melakukan analisis investasi yang berkaitan dengan harga saham (Husnan, 1996: 315) yaitu:
1.
Analisis Fundamental - Analisis
ini beranggapan bahwa setiap investor adalah makhluk rasional, karena itu
analisis ini mencoba mempelajari hubungan antara harga saham dengankondisi
perubahaan yang tercermin pada nilai kekayaan bersih perusahaan itu.
2.
Analisis Teknikal - Analisis
ini beranggapan bahwa penawaran dan permintaan menentukan harga saham. Para
analis teknikal lebih banyak menggunakan informasi yang timbul dari luar
perusahaan yang memiliki dampak terhadap perusahaan dari pada informasi intern
perusahaan.
E. Jenis Penilaian Saham
Ada tiga jenis penilaian saham (Hartono, 2000: 79), yaitu:
a.
Nilai buku
Nilai buku ialah nilai asset yang tersisa setelah
dikurangi kewajiban perusahaan jika dibagikan. Nilai buku hanya mencerminkan
berapa besar jaminan atau seberapa besar aktiva bersih untuk saham yang
dimiliki investor.
Beberapa nilai yang berkaitan dengan nilai buku (Hartono, 2000: 80-82):
1.
Nilai nominal, ialah nilai yang
ditetapkan oleh emiten.
2.
Agio saham, ialah selisih harga
yang diperoleh dari yang dibayarkan investor kepada emiten dikurangi harga
nominalnya.
3.
Nilai modal disetor, ialah total yang dibayar
oleh pemegang saham kepada perusahaan emiten, yaitu jumlah nilai nominal
ditambah agio saham.
4.
Laba ditahan, ialah laba yang
tidak dibagikan kepada pemegang saham dan diinvestasikan kembali ke perusahaan
dan merupakan sumber dana internal.
b. Nilai pasar
Nilai pasar merupakan harga yang dibentuk oleh
permintaan dan penawaran saham di pasar modal atau disebut juga dengan harga
pasar sekunder. Nilai pasar tidak lagi dipengaruhi oleh emiten atau pihak
pinjaman emisi, sehingga boleh jadi harga inilah yang sebenarnya mewakili nilai
suatu perusahaan.
c.
Nilai intrinsic
Nilai intrinsik adalah nilai saham yang menentukan harga
wajar suatu saham agar saham tersebut mencerminkan nilai saham yang sebenarnya
sehingga tidak terlalu mahal. Perhitungan nilai intrinsik ini adalah mencari
nilai sekarang dari semua aliran kas di masa mendatang baik yang berasal dari
dividen maupun capital gain (Sulistyastuti, 2002).
F. Keuntungan dan kerugian
berinvestasi saham
Adapun keuntungan dan kerugian yang
mungkin diterima oleh para pemodal yang membeli saham adalah :
a.
Keuntungan :
- Capital Gain, yaitu keuntungan dari hasil jual beli saham, berupa selisih antara nilai jual yang lebih tinggi dari pada nilai beli saham.
- Deviden, bagian keuntungan perusahaan yang akan dibagikan kepada para pemegang saham.
- Saham juga dapat dijaminkan ke Bank untuk memperoleh kredit sebagai angguan tambahan dari anggunan pokok.
- Saham perusahaan, seperti juga tanah atau aktiva berharga sejenis, nilainya akan meningkat sejalan dengan waktu dan perkembangan atau kinerja perusahaan. Pemodal jangka panjang mengandalkan kenaikkan nilai saham ini untuk meraih keuntungan dari investasi saham.
b.
Kerugian :
- Capital Loss, yaitu kerugian dari hasil jual beli saham, berupa selisih antara nilai jual yang lebih rendah daripada nilai beli saham.
- Opportunity Loss, kerugian berupa selisih suku bunga deposito dikurangi total hasil yang diperoleh dari investasi saham.
- Kerugian karena perusahaan dilikuidasi, namun nilai likuidasinya lebih rendah dari harga beli saham.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
·
Saham
didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau
badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Ada beberapa sudut
pandang untuk membedakan saham :
1. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau
klaim
a.
Saham Biasa (common stock)
b.
Saham Preferen (preferred
stock)
2. Ditinjau dari cara peralihannya
a.
Saham Atas Tunjuk (bearer
stocks)
b.
Saham Atas Nama (registered
stocks)
3.
Ditinjau dari kinerja
perdagangan
a.
Blue-chip stocks
b.
Income Stocks
c.
Growth Stocks
d.
Speculative
Stock
e.
Counter
Cyclical Stockss
·
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham
1. Supply & demand
2. The company’s performance
3. Industry condition
4. Macro economic indicator
5. World & Domestic events
·
Nilai-Nilai Saham
Ada dua pendekatan untuk melakukan analisis investasi yang berkaitan dengan harga saham:
a. Analisis Fundamental
b. Analisis Teknikal
·
Jenis Penilaian Saham
a.
Nilai buku
b.
Nilai Pasar
c.
Nilai
Intrinsik
·
Keuntungan dan kerugian berinvestasi saham
a. Keuntungan
1.
keuntungan dari hasil jual beli
saham, berupa selisih antara nilai jual yang lebih tinggi dari pada nilai beli
saham.
2.
keuntungan perusahaan yang akan
dibagikan kepada para pemegang saham.
3.
memperoleh kredit sebagai angguan
tambahan dari anggunan pokok.
4.
Saham perusahaan, seperti juga
tanah atau aktiva berharga sejenis, nilainya akan meningkat sejalan dengan
waktu dan perkembangan atau kinerja perusahaan. Pemodal jangka panjang
mengandalkan kenaikkan nilai saham ini untuk meraih keuntungan dari investasi
saham.
b.
Kerugian :
1.
kerugian dari hasil jual beli
saham, berupa selisih antara nilai jual yang lebih rendah daripada nilai beli
saham.
2.
kerugian berupa selisih suku
bunga deposito dikurangi total hasil yang diperoleh dari investasi saham.
3.
Kerugian karena perusahaan
dilikuidasi, namun nilai likuidasinya lebih rendah dari harga beli saham.
DAFTAR PUSTAKA
Darmadji,
Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2001. Pasar Modal di Indonesia.
Jakarta: Salemba Empat.
Fakhruddin, M dan Hadianto M. Hadianto. 2001. Perangkat dan Model Analisis Investasi di Pasar Modal. Jakarta: Gramedia.
Hartono, Jogiyanto. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE.
Husnan, Suad. 1996. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Sulistyastuti,
Dyah Ratih. 2002. Saham dan Obligasi. Yogyakarta: Penerbit Universitas
Atma Jaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar