MAKALAH
DASAR MANAJEMEN
PT.
TELKOM INDONESIA
Kelompok
1 :
1. Fitri
Marlinda Sari (A1C112003)
2. Muhamad
Solikhin (A1C112023)
3. Galih
Priambudi (A1C112034)
4. Muhammad
Hilman B.S (A1C112036)
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS
PERTANIAN
PURWOKERTO
2013
BAB
1
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
(“TELKOM”, “Perseroan”, atau “Perusahaan”) adalah penyedia layanan
telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan
InfoComm, telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline) dan telepon tidak
bergerak nirkabel (fixed wireless), layanan telepon seluler, data dan internet,
serta jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak
perusahaan.
Di luar layanan telekomunikasi,
Telkom juga berbisnis di bidang Multimedia berupa konten dan aplikasi,
melengkapi portofolio bisnis Perusahaan yang disebut TIMES.
Bisnis telekomunikasi adalah fundamental platform bisnis Perusahaan yang bersifat legacy, sedangkan portofolio bisnis lainnya disebut sebagai bisnis new wave yang mengarahkan Perusahaan untuk terus berinovasi pada produk berbasis kreatif digital. Hal tersebut mempertegas komitmen Telkom untuk terus meningkatkan pendapatan di dalam situasi persaingan bisnis di industri ini yang sangat terbuka.
Bisnis telekomunikasi adalah fundamental platform bisnis Perusahaan yang bersifat legacy, sedangkan portofolio bisnis lainnya disebut sebagai bisnis new wave yang mengarahkan Perusahaan untuk terus berinovasi pada produk berbasis kreatif digital. Hal tersebut mempertegas komitmen Telkom untuk terus meningkatkan pendapatan di dalam situasi persaingan bisnis di industri ini yang sangat terbuka.
Dalam meningkatkan usahanya serta
memberikan proteksi yang sesuai dengan keinginan masyarakat, PT.Telkom telah
membuka kantor-kantor Cabang dan Perwakilan yang terdapat di berbagai regional
yang terdiri dari : 7 DIVRE yaitu Divre 1 Sumatera, Divre 2 Jakarta, Divre 3
Jawa Barat, Divre 4 Jawa Tengah & DI.Yogyakarta, Divre 5 Jawa Timur, Divre
6 Kalimantan, Divre 7 Kawasan Timur Indonesia.PT. Telkom Juga mempunyai anak
perusahaan seperti, Telkomsel, Telkomvision/Indonusa, Infomedia, Graha Sarana
Duta / GSD, Patrakom, Bangtelindo, PT FINNET Indonesia.
Berikut adalah beberapa layanan telekomunikasi
TELKOM:
Ø Telepon
1. Telepon
tetap (PSTN), layanan telepon tetap yang hingga kini masih menjadi monopoli
TELKOM di Indonesia.
2. Telkom
Flexi, layanan telepon fixed wireless CDMA.
Ø Data/Internet
1. TELKOMNet
Instan, layanan akses internet dial up.
2. TELKOMNet
Astinet, layanan akses internet berlangganan dengan fokus perusahaan.
3. Speedy,
layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad band) menggunakan
teknologi ADSL.
4. e-Business
(i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange, TELKOMWeb Kiostron, TELKOMWeb
Plazatron).
5. Solusi
Enterprise- INFONET.
6. TELKOMLink
DINAccess.
Untuk
menghadapi tantangan dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan mobilitas dankonektivitas
tanpa putus, TELKOM telah memperluas portofolio bisnisnya yang mencakup
telekomunikasi, informasi, media dan edutainment (TIME). Dengan meningkatkan
infrastruktur, memperluas teknologi Next Generation Network (NGN) dan
memobilisasi sinergi di seluruh jajaran TELKOMGroup, TELKOM dapat mewujudkan
dan memberdayakan pelanggan ritel dan korporasi dengan memberikan kualitas,
kecepatan, kehandalan dan layanan pelanggan yang lebih baik.
B.RUMUSAN
MASALAH
1.Bagaimana
profil usaha PT. Telkom ?
2.
Bagaimana struktur organisasi PT. Telkom ?
3.Apa
saja perencanaan usaha PT. Telkom ?
4.
Bagaimana pengembangan usahanya ?
5.Siapa
saja personalia PT. Telkom ?
C.TUJUAN
1.Dapat mengetahui profil usahanya
2. Mengetahui struktur organisasinya
3.Mengetahui perencanaan usaha PT. Telkom
4. Dapat memahami strategi pengembangan usahanya.
5. Dapat mengetahui manajemen personalia PT. Telkom.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Profil Usaha PT. Telkom Indonesia
Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk (“TELKOM”, ”Perseroan”, “Perusahaan”, atau
“Kami”) merupakan Badan Usaha Milik Negara dan penyedia layanan telekomunikasi
dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoComm,
telepon kabel tidak bergerak (fixed wireline) dan telepon nirkabel tidak
bergerak (fixed wireless), layangan telepon seluler, data dan internet, serta
jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan.
Untuk menjawab tantangan yang terus
berkembang di industri telekomunikasi dalam negeri maupun di tingkat global,
kami bertekad melakukan transformasi secara fundamental dan menyeluruh di
seluruh lini bisnis yang mencakup transformasi bisnis dan portofolio,
transformasi infrastruktur dan sistem, transformasi organisasi dan sumber daya
manusia serta transformasi budaya. Pelaksanaan transformasi ini dilakukan dalam
rangka mendukung upaya diversifikasi bisnis TELKOM dari ketergantungan pada
portofolio bisnis Legacy yang terkait dengan telekomunikasi, yakni layanan
telepon tidak bergerak (Fixed), layanan telepon seluler (Mobile), dan
Multimedia (FMM), menjadi portofolio TIME. Konsistensi kami dalam berinovasi
telah berhasil memposisikan Perusahaan sebagai salah satu perusahaan yang
berdaya saing tinggi dan unggul dalam bisnis New Wave.
o
Visi
-
Menjadi perusahaan yang unggul dalam
penyelenggaraan Telecommunication, Information, Media dan Edutainment (TIME) di
kawasan regional.
o
Misi
-
Menyediakan layanan TIME yang
berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.
-
Menjaga model pengelolaan korporasi terbaik
di Indonesia.
o
Tujuan
-
Menciptakan posisi terdepan dengan
memperkokoh bisnis legency & meningkatkan bisnis new wave untuk memperoleh
60% dari pendapatan industri pada tahun 2015.
o
Inisiatif Strategis
1. Mengoptimalkan
layanan sambungan telepon kabel tidak bergerak / Fixed wireline (”FWL”).
2. Memperkuat
dan mengembangkan bisnis sambungan telepon nirkabel tidak bergerak / fixed
wireless access (”FWA”) dan mengelola portofolio nirkabel.
3. Melakukan
investasi pada jaringan broadband.
4. Mengintegrasi
solusi bagi UKM, Enterprise dan berinvestasi di bisnis wholesale.
5. Mengembangkan
layanan Teknologi Informasi termasuk e-payment.
6. Berinvestasi
di bisnis media dan edutainment.
7. Berinvestasi
pada peluang bisnis international yang strategis.
8. Mengintegrasikan
Next Generation Network (”NGN”) dan OBCE (Operational support system, Business
support system, Customer support system and Enterprise relations management).
9. Menyelaraskan
struktur bisnis dan pengelolaan portofolio.
10. Melakukan
transformasi budaya perusahaan.
B. Struktur
Organisasi PT. Telkom
C.Perencanaan
Usaha PT. Telkom
Sistem perencanaan Perusahaan
dilaksanakan oleh jajaran TELKOM sebagaimana tertuang dalam Keputusan Direksi
Nomor 74 tahun 2006. Sistem perencanaan Perusahaan ini disusun untuk memberikan
pedoman pada unit-unit kerja di TELKOM dalam menyusun perencanaan Perusahaan,
dengan tujuan: agar perencanaan Perusahaan dapat dilakukan secara sistematis,
lebih mudah, cepat , teratur, terintegrasi , sesuai visi dan misi Perusahaan,
serta dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan yang telah direncanakan
sebelumnya; memudahkan dalam melakukan evaluasi dan pengendalian pada saat
pelaksanaannya. Model perencanaan Perusahaan terdiri dari 3 (tiga) tahapan:
pertama, penyelarasan harapan pemangku kepentingan, kedua, perumusan strategi
Perusahaan dan ketiga, pengembangan perencanaan bisnis.
1.
Penyelarasan Harapan Pemangku Kepentingan
Tahapan pertama dalam penyusunan
rencana strategis Perusahaan ini dilakukan dengan mengidentifikasi pemangku
kepentingan utama dan menganalisa harapan setiap pemangku kepentingan. Pemangku
kepentingan utama TELKOM terdiri dari pemegang saham, pelanggan, karyawan,
masyarakat, pemerintah dan rekan bisnis. Analisis atas harapan pemangku
kepentingan utama tersebut memberikan informasi yang digunakan dalam proses
perencanaan strategis yang akan menentukan strategi dan sasaran Perusahaan.
Harapan tersebut berkaitan dengan: Pemegang saham: pendapatan,
profitabilitas, pertumbuhan, portofolio
bisnis; Pelanggan: produk, time to market, pengiriman, kualitas, jasa, harga,
penggunaan, ketersediaan; Karyawan: keamanan kerja, remunerasi, keterlibatan,
loyalitas; kepedulian terhadap lingkungan; rekan bisnis: kepatuhan terhadap
regulasi dan pajak. Harapan-harapan tersebut memerlukan penyelarasan agar seimbang
dan tidak menimbulkan benturan kepentingan satu dengan yang lainnya.
2.
Perumusan Strategi Perusahaan
Perumusan strategi Perusahaan
dimulai dengan penetapan visi dan misi Perusahaan yang mengacu pada
harapan-harapan pemangku kepentingan, analisa kemampuan internal Perusahaan dan
factor-faktor eksternal. Setelah visi dan misi Perusahaan ditetapkan, langkah
berikutnya adalah pemetaan sasaran strategis sebagaimana dituangkan dalam
Corporate Strategy Scenario (CSS). CSS ini merupakan hierarki perencanaan
tertinggi yang digunakan sebagai acuan utama dalam menyusun perencanaan
Perusahaan. CSS disusun berdasarkan masukan/usulan dari Direktorat dengan
arahan Direksi dan Dewan Komisaris. CSS diharapkan memenuhi persyaratan dan
kondisi tertentu antara lain kuantitatif, dapat diukur, realistis, dapat
dipahami, menantang, hirarkis dan dapat diperoleh. Dalam penentuan CSS ini
digunakan beberapa rujukan antara lain:
ü Analisa
strength, weakness, opportunity dan threat ( Analisa SWOT ) untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan internal Perusahaan, peluang bisnis
serta tantangan persaingan.
ü Portofolio
bisnis (portofolio perusahaan,portofolio produk, Boston Window).
ü Pangsa
pasar/cakupan, kekuatan merk/modal.
Rumusan strategi jangka panjang
TELKOM yang dikenal sebagai CSS, menetapkan kebijakan, program dan proyeksi
keuangan dalam kurun waktu 5 tahun mendatang. Setiap tahun, TELKOM mengkaji
kembali CSS berdasarkan faktor-faktor perubahan internal dan eksternal dan
menuangkannya dalam Corporate Annual Message (CAM).
Mekanisme penyusunan CSS dapat dijelaskan secara
singkat sebagai berikut:
§ Penyusunan
rancangan strategi yang dipersiapkan oleh Direksi;
§ Penelahan
intensif oleh Dewan Komisaris dan Komite Perencanaan dan Pengelolaan Resiko
(KPPR);
§ Pembahasan
antara KPPR dengan tim teknis manajemen yang diwakili oleh Unit Strategic
Investment and Corporate Planning (SICP);
§ Pembahasan
antara Direksi dan Dewan Komisaris;
§ Penyusunan
rancangan akhir CSS oleh SICP dan KPPR;
§ Persetujuan
Direksi dan Dewan Komisaris.
3. Pengembangan Perencanaan Bisnis
CSS dijabarkan dalam bentuk
perencanaan bisnis untuk jangka panjang maupun jangka pendek. Perencanaan
jangka panjang memuat sasaran dan rencana kerja Perusahaan lima tahun mendatang
yang selanjutnya digunakan dalam penyusunan sasaran dan rencana kerja
Perusahaan tahunan. Perencanaan jangka pendek memuat sasaran dan rencana kerja
Perusahaan tahunan yang selanjutnya
digunakan untuk penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Dokumen yang dihasilkan dalam proses perencanaan
Perusahaan yang dimiliki TELKOM, meliputi:
a. CSS,
adalah dokumen utama rencana Perusahaan yang berisi visi, misi, sasaran,
strategi korporasi, strategi inisiatif, kebijakan dan program utama yang
disusun dalam waktu lima tahun kedepan;
b. Group
Business Plan (GBP) atau Master Plan (MP), merupakan rencana jangka panjang
Perusahaan di tingkat Direktorat yang merupakan penjabaran dari CSS;
c. Corporate
Annual Message (CAM), yaitu arahan Dirut mengenai program prioritas satu tahun
anggaran mendatang yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan rencana kerja
dalam kerangka waktu satu tahun mendatang;
d. Rencana
Kerja Manajerial (RKM), adalah rencana ker ja yang disusun sebagai penjabaran
Corporate Annual Message (CAM) yang akan dipakai dalam penyusunan RKAP dan
disusun dalam kurun waktu satu tahun anggaran;
e. Rencana
Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP), adalah program-program kerja dan anggaran
Perusahaan yang disusun dalam kerangka waktu satu tahun mendatang;
f. Rencana
Kerja dan Anggaran (RKA), merupakan program-program kerja dan anggaran yang
disusun dalam kerangka waktu satu tahun anggaran oleh Direktorat operasi, unit
fungsional korporasi, unit corporate support , unit bisnis, anak Perusahaan dan
yayasan.
f.
GCG dapat menjamin dan memastikan
keseluruhan proses, dari kegiatan manajemen stratejik yang baik hingga
pemberian nilai tambah yang berkesinambungan bagi Perusahaan, serta tidak
bertentangan dengan kepentingan seluruh pemangku kepentingan. Sebagaimana telah
dikemukakan sebelumnya, GCG merupakan sebuah hubungan yang tidak hanya antara
pemegang saham (pemilik) dengan pihak manajemen saja, tetapi juga antara
Perusahaan dengan pemangku kepentingan lainnya. Di sisi lain, manajemen
stratejik merupakan proses penetapan visi, misi dan tujuan organisasi,
pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran, serta
pengalokasian sumber daya untuk penerapan kebijakan dan perencanaan pencapaian
tujuan organisasi. Oleh karena itu GCG dan manajemen stratejik saling terkait
dan melengkapi satu sama lain. GCG sangat dibutuhkan dalam proses manajemen
stratejik untuk mencapai tujuan organisasi serta pengawasan kinerja organisasi
yang memperhatikan kepentingan seluruh pemangku kepentingan.
Manajemen stratejik merupakan
sistem yang digunakan untuk menerjemahkan visi menjadi strategi Perusahaan
sesuai fungsi-fungsi organisasional yang ada. Oleh karena itu dapat diartikan
bahwa hubungan antara tata kelola Perusahaan dan strategi Perusahaan terletak
pada legitimasi dan kepercayaan dalam menyampaikan pesan kepada pemangku
kepentingan bahwa apapun bentuk kegiatan dan hasil yang telah dicapai
Perusahaan pada masa lampau, telah dilakukan melalui proses yang wajar dan pada
tingkat optimal. Apapun yang dilakukan oleh Perusahaan pada masa sekarang
juga sesuai dengan peraturan yang berlaku,
nilai-nilai dan ekspektasi seluruh pihak. Mekanisme perumusan nilai-nilai
Perusahaan yang akan dicapai pada masa yang akan datang juga dilakukan dengan
cara yang baik dan beretika sesuai dengan kepentingan terbaik seluruh pemangku
kepentingan. Legitimasi dan hubungan yang baik akan menarik kepercayaan dari
investor, kreditor, rekan stratejik dan masyarakat luas yang sangat diperlukan
untuk merumuskan nilai-nilai Perusahaan. Dengan kata lain tanpa GCG, strategi
Perusahaan tidak akan berarti dan tidak berkesinambungan.
D.
Strategi Pengembangan Usaha PT. Telkom
• Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan dalam kaitannya dengan
sumber daya manusia juga menjadi sebuah keharusan dalam operasionalisasi
perusahaan. Perencanaan sumber daya manusia adalah perencanaan strategis untuk
mendapatkan dan memelihara kualifikasi sumber daya manusia yang diperlukan bagi
organisasi perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Sekalipun misalnya
sebuah perusahaan telah memiliki sumber daya manusia yang memadahi dan handal,
namun perusahaan juga perlu memastikan akan keterpeliharaan dan ketersediaannya
dimasa yang akan datang. Kasus-kasus seperti hanya “pembajakan tenaga kerja”,
larinya tenaga kerja ke perusahaan lain, dan lain sebagainya merupakan salah
satu indikasi perlunya sebuah perencanaan di persiapkan dengan
sebaik-sebaiknya.Ada beberapa langkah strategis sehubungan dengan perencanaan
sumber daya manusia yang dijelaskan oleh Cestro, Husted, dan Dougles adalah
sebagai berikut :
ü Langkah
pertama: Representasi dan refleksi dari rencana strategis perusahaan.
Perencanaan SDM sudah semestinya
merupakan representasi dan refleki dari keseluruhan rencana strategis
perusahaan. Artinya, kualifikasi sumber daya manusia yang nantinya dirumuskan
sudah semestinya memenuhi kriteria sebagaimana yang disyaratkan dalam perencanaan
strategis perusahaan secara keseluruhan, serta terintegrasi dengan
bagian-bagian perusahaan lainnya seperti bagian produksi, pemasaran, dan lain
sebagainya. Misalnya saja, perusahaan dalam lima tahun ke depan bermaksud untuk
mempertahankan tingkat keuntungan (profit) pada tingkat 10 persen.
ü Langkah
kedua: Analisa dari kualifikasi tugas yang akan diemban oleh tenaga kerja.
Pada tahap ini, ada tiga hal yang
biasanya dilakukan, yaitu analisa kerja atau lebih dikenal dengan analisa
jabatan (job analysis), deskripsi kerja (job description), dan spesifikasi
kerja atau lebih dikenal dengan spesifikasi jabatan (job spesification).
Analisis jabatan merupakan persyaratan detail tentang jenis pekerjaan yang
diperlukan serta kualifikasi kerja yang diperlukan untuk mampu
menjalankannya.Deskripsi jabatan meliputi rincian pekerjaan yang akan menjadi
tugas tenaga kerja. Spesifikasi jabatan merupakan rincian karakteristik atau
kualifikasi yang diperlukan bagi tenaga yang dipersyaratkan.
ü Langkah
ketiga: Analisa kesediaan tenaga kerja.
Langkah ini merupakan sebuah
perkiraan tentang jumlah tenaga kerja beserta kualifikasinya yang ada dan
diperlukan bagi perencanaan perusahaan di masa yang akan datang. Termasuk di
dalam langkah ini adalah berapa jumlah tenaga kerja yang perlu dipromosikan,
ditransfer, dan lain sebagainya. Pada langkah ini, berdasarkan evaluasi
kegiatan perusahaan pada periode sebelumnya dan rencana perusahaan untuk
periode berikutnya, maka perusahaan menganalisa apakah ketersediaan tenaga
kerja yang dimiliki perusahaan mencukupi untuk memenuhi tuntutan kebutuhan
perusahaan di masa yang akan datang ataukah tidak.
ü Langkah
keempat: Melakukan tindakan inisiatif.
Analisa terhadap ketersediaan
tenaga kerja yang ada di dalam perusahaan dan keperluannya bagi masa yang akan
datang membawa kepada kesimpulan :1. Sekiranya tenaga kerja yang ada sudah
memadai bagi operasionalisasi perusahaan di masa yang akan datang, tidak perlu
ada tindakan inisiatif yang dilakukan seperti rekrutmen, transfer, dan lain
sebagainya.2. Sekiranya tenaga kerja yang tersedia perlu dilakukan perombakan,
maka barangkali perlu dilakukan rasionalisasi, perekrutan dan lain sebagainya.
ü Langkah
kelima: Evaluasi dan modifikasi tindakan.
Langkah keempat yang dilakukan
tentu akan senantiasa berubah dari masa ke masa. Sehingga perlu senantiasa
dilakukan evaluasi terhadap perencanaan sumber daya manusia disesuaikan dengan
perencanaan strategis perusahaan. Manajemen
adalah proses terus menerus dan berkelanjutan. Oleh karena itu, apa yang
telah direncanakan dalam manajemen sumber daya manusia juga harus senantiasa
dievaluasi dan dilakukan tindakan
korektif sekiranya ada ketidaksesuaian atau terjadi perubahan seiring dengan
perkembangan yang terjadi di perusahaan.
E. Manajemen
Personalia PT. Telkom
-
Bagan staff PT. Telkom
Ø President
Commissioner :
o
Jusman Syafii Djamal, Ir.
Ø Commissioner
:
o
Hadiyanto
Ø Commissioner
:
o
Parikesit Suprapto
Ø Independent
Commissioner :
o
Johnny Swandi Sjam
Ø Independent
Commissioner :
o
Virano Nasution
-
Bagan direktur PT. Telkom
Ø President
Director :
o
Arief Yahya
Ø Director
of Finance :
o
Honesti Basyir
Ø Director
of Human Capital & General Affair :
o
Priyantono Rudito
Ø Director
of Consumer :
o
Sukardi Silalahi
Ø Director
of Network & Solution :
o
Rizkan Chandra
Ø Director
of Enterprise & Wholesale :
o
M. Awaluddin
Ø Director
of Compliance & Risk Management :
o
Ririek Adriansyah
Ø Director
of Strategic IT Portfolio Solution :
o
Indra Utoyo
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. PT
Telekomunikasi Indonesiamerupakan Badan Usaha Milik Negara dan penyedia layanan
telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan
InfoComm, telepon kabel tidak bergerak (fixed wireline) dan telepon nirkabel
tidak bergerak (fixed wireless), layangan telepon seluler, data dan internet,
serta jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak
perusahaan.
2. Struktur
Organisasi PT. Telkom terdiri dari komisaris utama, komisaris, direktur utama,
direktur, general manage, dan beberapa manajer yang membawahi beberapa staf masing-masing.
3. Sistem
perencanaan PT. TELKOM dalam menyusun perencanaan Perusahaan, memiliki tujuan:
agar perencanaan Perusahaan dapat dilakukan secara sistematis, lebih mudah,
cepat , teratur, terintegrasi , sesuai visi dan misi Perusahaan, serta dapat
dilaksanakan dengan baik sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya;
memudahkan dalam melakukan evaluasi dan pengendalian pada saat pelaksanaannya.
Model perencanaan Perusahaan terdiri dari 3 (tiga) tahapan: pertama,
penyelarasan harapan pemangku kepentingan, kedua, perumusan strategi Perusahaan
dan ketiga, pengembangan perencanaan bisnis.
4. Strategi
Pengembangan Usaha PT. Telkom dengan melakukan : Representasi dan refleksi dari
rencana strategis perusahaan, Analisa dari kualifikasi tugas yang akan diemban
oleh tenaga kerja, Analisa kesediaan tenaga kerja, Melakukan tindakan inisiatif,
dan Evaluasi dan modifikasi tindakan.
Cestro,
Husted, dan Dougles, 1997. Langkah
Strategis Sehubungan dengan Perencanaan
Sumber
Daya Manusia. Bandung : CV Alfabeta.
Produk-produk
Layanan PT Telkom. 2003. www.plasa.com.
26 Mei 2013. 10.00.
Profil
PT Telkom. 2003. www.plasa.com. 24 Mei 2013. 08.30.
Sejarah
PT Telkom. 2003. www.telkomportal.com.
24 Mei 2013. 08.30.
TELKOMFlexi
“Faq FLEXI Trendy”. 2003. www.telkomflexi.com.
24 Mei 2013. 09.20.
Unit
Bisnis PT Telkom. 2003. www.telkom.net.
26 Mei 2013. 10.00.
sangat bermanfaat untuk menambah wawasan. .
BalasHapusijin copas ya
BalasHapusIjin copast kak
BalasHapus