Kamis, 08 Mei 2014

LAPORAN PRAKTIKUM AKUNTANSI DASAR MYOB

I.              PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari kita telah menggunakan informasi akuntansi dalam berbagai keperluan tertentu. Akuntansi dapat dibuat untuk mengambil suatu keputusan yang tepat dari pertimbangan-pertimbangan yang ada pada informasi akuntansi tersebut. Para pengambil keputusan (manajer), terutama di suatu perusahaan, membuat berbagai keputusan untuk mempertimbangkan biaya produksi seefisien mugkin sehingga dapat mencapai keuntungan yang maksimal. Dengan akuntansi perkembangan perusahaan dapat diikuti dari waktu ke waktu, keuntungan atau kerugian bisa dideteksi, sehingga jika perusahaan merugi bisa segera dicari penyebabnya dan ditanggulangi, sedangkan jika mendapat keuntungan perusahaan bisa mengembangkannya untuk perluasan usaha.
Sebagai suatu sistem informasi, akuntansi menghasilkan informasi keuangan melalui laporan-laporan keuangan yang didasarkan pada prinsip-prinsip dan konsep-konsep yang berlaku umum. Untuk mempermudah melakukan pengumpulan data-data berbagai informasi akuntansi tersebut dibuatlah suatu program, yaitu MYOB Accounting yang merupakan program komputer untuk mengolah data akuntansi yang dibuat secara terpadu. MYOB sudah menyediakan chart of account (daftar rekening) siap pakai menggunakan bahasa Inggris untuk 105 jenis perusahaan.
Program MYOB dapat digunakan secara efektif dan efisien dengan cara memahami proses kerja program dalam kaitan dengan proses akuntansi. Proses akuntansi menggunakan MYOB diawali dengan dicatat data awal perusahaaan dan berakhir dengan disusun laporan keuangan. Dari laporan akuntansi yang telah diselenggarakan, maka seorang memeger dapat  melihat posisi keuangan perusahaannya beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer atau manajemen untuk membantu membuat keputusan perusahaannya.
Umumnya dari proses akuntansi yang diselenggarakan selama satu periode akan dihasilkan laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan laporan neraca pada suatu perusahaan atau organisasi lainnya. Pada suatu laporan akuntansi harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal penyusunan atau jangka waktu laporan tersebut untuk memudahkan orang lain memahaminya. Laporan dapat bersifat periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu tertentu saja. Secara terinci akan disajikan pada penjelasan di bawah ini :
A. Laporan Keuangan
1. Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan perusahaan dalam suatu tanggal tertentu atau a moment of time, sering disebut per tanggal tertentu. Posisi yang digambarkan sesudah tertentu yaitu posisi harta, utang, dan modal. Klasifikasi yang digambarkan ini memang timbul sebagai akibat dari konsep double entry accounting system yang sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari akuntansi keuangan.
Kekayaan (aktiva) dibagi menjadi menjadi dua, yaitu: aktiva lancar (kekayaan yang habis dipakai atau masa kegunaanya jangka pendek atau kurang dari satu tahun), misalnya Kas, Surat berharga, Piutang dagang, Perlengkapan, Persediaan, dan; aktiva tetap (kekayaan yang masa manfaatnya jangka panjang atau lebih dari satu tahun) seperti Tanah, Bangunan, dan Gedung, Mesin, Kendaraan, Peralatan, dan Inventaris. Seluruh aktiva berada di sisi kiri atau DEBIT.
Sumber kekayaan perusahaan (pasiva) berasal dari dua sumber, yaitu: pertama, sumber dari kreditor atau biasa disebut  hutang, yang terdiri dari hutang lancar (jangka pendek) yang harus dikembalikan kurang dari satu tahun seperti hutang dagang, hutang wesel, hutang pajak, hutang gaji, dan lainnya, dan hutang jangka panjang yang masa pembayarannya lebih dari satu tahun seperti hutang obligasi dan hutang hipotik. Sumber kedua berasal dari pemilik yang disebut modal.
2. Laporan Rugi-Laba
Committee on Terminology mendefinisikan laba sebagai: jumlah yang berasal dari pengurangan harga pokok produksi, biaya lain, dan kerugian dari penghasilan atau penghasilan operasi. Menurut APB Statement mengartikan laba (rugi) adalah sebagai kelebihan (defisit) penghasilan di atas biaya selam satu periode akuntansi.
Dalam laporan rugi-laba ini terdapat tiga unsur utama yaitu: Pertama, penghasilan atau pendapatan yang merupakan penerimaan kas atau harta lain yang diterima sebagai akibat penjualan barang dan atau jasa. Kedua, biaya yaitu harga pokok barang yang dijual dan pengeluaran-pengeluaran lain dalam rangka memperoleh penghasilan. Ketiga, laba (atau rugi) yaitu selisih antara penghasilan yang diterima perusahaan denga biaya yang di keluarkan, maka perusahaan memperoleh laba. Demikian sebaliknya jika penghasilan lebih kecil dibanding biaya, maka perusahaan mengalami kerugian.
3. Laporan Perubahan Modal
Informasi penambahan modal maupun pengurangan modal pemilik akan tercermin dari Laporan Perubahan Modal. Laba yang diperoleh perusahaan atau kerugian yang diderita akan berpengaruh terhadap modal pemilik. Jika perusahaan memperoleh laba akan menambah modal pemilik, namun sebaliknya bila perusahaan menderita rugi maka akan mengurangi modal pemilik. Modal juga dapat berubah jika pemilik menyetor modal lagi atau pemilik mengambil uang untuk keperluan pribadi (disebut prive).
B.  Jurnal
Jurnal merupakan alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis (urut waktu kejadiannya) dengan menunjukkan rekening yang harus di debit atau di kredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing. Manfaat pemakaian jurnal yaitu:
1. Jurnal merupakan alat pencatatan yang dapat menggambarkan pos-pos yang terpengaruh oleh suatu transaksi, yaitu berupa pendebitan dan pengkreditan rekening.
2. Jurnal merupakan alat pencatatan yang memberikan gambaran secara kronologis.
3. Jurnal dapat dipecah menjadi beberapa jurnal khusus yang dapat dikerjakan oleh beberapa orang secara bersamaan.
4. Memudahkan mengadakan koreksi jika ada kesalahan, sebab jika langsung dicatat di buku dan terjadi kesalahan, akan sulit untuk melacaknya.

A.    Tujuan
Mahasiswa dapat memahami dan mengerti cara menggunakan aplikasi dalam software MYOB untuk membuat data berbagai informasi akuntansi dari pembuatan akun-akun rekening hingga membuat atau menginput transaksi keuangan secara benar serta dapat membuat laporan keuangan melalui program MYOB.

B.     Manfaat
Dengan menggunakan aplikasi MYOB dapat mempermudah dalam pembuatan berbagai informasi akuntansi khususnya untuk perusahaan.


II.            LANDASAN TEORI
Istilah akuntansi sejatinya telah kita kenal sejak lama, namun banyak yang belum memahami tentang arti sebenarnya dari istilah akutansi tersebut. Mungkin awalnya orang menganggap akuntansi sebagai suatu kegiatan pencatatan atau pembukuan mengenai aktivitas-aktivitas apa saja yang dilakukan dalam suatu perusahaan atau organisasi. Namun sebenarnya pencatatan itu lebih mengarah pada laporan keuangan dalam perusahaan tersebut, misalnya tentang berapa besar pengeluaran untuk pembayaran upah para karyawan ataupun untuk mengetahui sumber dana dalam suatu perusahaan (Paksiman, 2010).
Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, mengolah data menjadi laporan, dan mengomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan. Akuntansi adalah bahasa bisnis karena dengan akuntansi sebagian besar informasi bisnis dikomunikasikan. Perusahaan mendistribusikan laporan akuntansi yang meringkas kinerja keuangan perusahaan kepada pemilik, kreditur, pemerintah, dan calon investor. Akuntansi dapat didefinisikan dari dua sudut pandang, yaitu dari sudut pemakai jasa akuntansi dan dari sudut proses kegiatannya.
1.  Definisi dari sudut pemakai
Ditinjau dari sudut pemakainya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu entitas.
2.  Definisi dari sudut proses kegiatan
Ditinjau dari sudut kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data keuangan suatu entitas (Jusup, 2011).
Dari definisi di atas (dari sudut proses kegiatan), maka terdapat beberapa langkah atau proses kegiatan yaitu, sebagai berikut:
1.  Pencatatan
Proses kegiatan akuntansi adalah mencatat semua kegiatan keuangan sehari-hari atau yang disebut transaksi ke dalam bukti-bukti transaksi. Bukti-bukti transaksi bisa berupa kwitansi, faktur penjualan, faktur pembelian, bukti pengeluaran, bukti penerimaan dan bukti-bukti transaksi lainnya. Bukti transaksi ini  yuang menjadi pegangan untuk proses akuntansi selanjutnya.
2.  Penggolongan
Transaksi perusahaan bisa terjadi puluhan kali, ratusan kali bahkan ribuan kali tiap hari dengan berbagai jenis transaki tergantung dari besar kecilnya perusahaan. Perusahaan kecil biasanya tidak terlalu banyak transaksi yang terjadi setiap hari, sementara perusahaan yang besar akan semakin banyak melakukan transaksi. Setiap transaksi keuangan yang telah dicatat ke dalam bukti transaksi kemudian digolongkan ke dalam rekening-rekening yang telah disediakan. Setiap transaksi setidaknya melibatnkan dua rekening. Kegiatan menggolongkan transaksi ke dalam rekening disebut jurnal.
3.  Peringkasan
Setiap bukti transaksi akan digolongkan ke dalam masing-masing rekening yang terpengaruhi. Karena transaksi yang terjadi sangat banyak dan kemungkinan transaksinya sejenis, maka rekening-rekening yang sama akan dijadikan satu melalui proses peringkasan. Hasil dari proses peringkasan ini adalah buku besar yang merupakan kumpulan dari rekening-rekening yang ada dalam perusahaan. Proses memindahkan dari jurnal ke buku besar disebut posting.
4.  Pelaporan
Dari buku besar kemudian akan disusun menjadi laporan keuangan melalui proses yang disebut pelaporan. Hasil dari proses pelaporan adalah tersusunnya laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan rugi-laba.
5.  Penganalisisan
Laporan keuangan yang disajikan masih berupa angka-angka absolut, sehingga belum bisa digunakan sebagai alat penilai keberhasilan perusahaan. Perlu dilakukan analisis terhadap laporan keuangan tersebut sehingga akan menghasilkan keputusan yang akan diambil untuk menjalankan perusahaan di masa yang akan datang (Sutrisno, 2006).
      Kegiatan yang dilalui proses-proses akuntansi yaitu:
1.  Transaksi/Bukti
Yang dimaksud dengan transaksi adalah setiap kejadian yang mengubah posisi keuangan (kekayaan, utang, modal) dan hasil usaha perusahaan/lembaga. Kejadian yang terjadi dalam perusahaan yang tidak mempengaruhi posisi harta/utang/modal dan hasil usaha perusahaan bukan merupakan transaksi yang dicatat dalam akuntansi. Kejadian dicatat dan dibukukan hanya kejadian yang dapat dikategorikan sebagai transaksi yang mengubah posisi harta, kewajiban modal, pendapatan, dan biaya.
2.  Buku Harian Jurnal
Dalam sistem pembukuan Belanda transaksi dicatat secara kronologis dalam buku harian tanpa melakukan klasifikasi atau penjelasan lain terhadap transaksi tersebut. Dalam sistem akuntansi Amerika pencatatan transaksi itu dilakukan ke buku yang disebut jurnal dan dalam buku jurnal ini sekaligus telah dilakukan penggolongan, mana yang dikelompokkan sebagai yang mempengaruhi perkiraan debet dan mana yang akan mempengaruhi perkiraan sebelah kredit, sehingga buku harian dan jurnal digabungkan dalam satu buku yag disebut jurnal.
3.  Buku Besar (Ledger)
Buku besar sering juga disebut perkiraan, akun, item, pos, dan lain-lain. Buku ini adalah merupakan tempat menampung seluruh transaksi yang telah diklasifikasikan melalui jurnal. Jadi seluruh jurnal dimasukkan ke dalam buku besar dengan cara memindahbukukan jurnal (posting) ke buku besar tersebut.
4.  Neraca Lajur
Untuk menyusun laporan keuangan biasanya untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan tadi dipakai neraca lajur. Neraca lajur mempunyai beberapa lajur yang masing-masing dapat dipakai, yaitu ada yang 8 lajur, 10 lajur, atau 12 lajur yang masing-masing berisi lajur:
a.  Neraca Percobaan
Yaitu neraca yang menggabungkan seluruh perkiraan dengan memasukkan jumlah debet, kredit setiap buku besar. Disebut neracapercobaan karena di sini merupakan tempat pertama untuk mencoba apakah proses pemindahbukuan ini benar atau salah. Apabila jumlah debet tidak sama dengan jumlah kredit, sudah pasti ada kesalahan. Sebaliknya, apabila jumlah debet dan kredit sama, hal ini merupakan petunjuk bahwa proses penempatan dan pemindahbukuan sudah benar walaupun belum mutlak benar.
b.  Neraca Saldo
Yaitu neraca yang memuat semua perkiraan tapi yang dimasukkan hanya saldo akhirnya saja.
c.  Jurnal Penyesuaian (Adjustment)
Di sini dimuat semua jurnal yang digunakan untuk menyesuaikan/meng-uptodate-kan posisi masing-masing perkiraan sehingga sesuai dengan posisinya pada tanggal laporan.
d. Lajur Laba Rugi
Semua perkiraan yang mempengaruhi perhitungan laba rugi perusahaan ditempatkan di lajur ini.
e.  Lajur Laba Ditahan
Semua perkiraan dan angka yang mempengaruhi laba ditahan dibuat d lajur ini. Laba ditahan ini dapat juga dioper langsung ke neraca.
f.   Lajur Neraca
Semua perkiraan neraca dipindahkan ke lajur ini (Harahap, 2004).
III.             HASIL PRAKTIKUM
A.  ACARA I. PT. FITRI MARLINDA SARI
Gambar 1.1 Output Trial Balance
Berdasarkan gambar 1.1 Output Trial Balance di atas, dapat diketahui bahwa saldo kas yang dimiliki oleh PT. FITRI MARLINDA SARI setelah transaksi yang dilakukan selama bulan Januari 2009 yaitu sebesar Rp. 11.300.000,- berada di debit, saldo transaksi banking selama bulan Januari 2009 yang masuk ke akun Bank Mandiri sebesar Rp. 5.500.000,- berada di debit, saldo transaksi banking yang masuk ke akun Bank BNI adalah sebesar Rp. 39.250.000,- ada di debit, piutang yang belum dibayar sebesar Rp.1.000.000,- berada di debit, PT. FITRI MARLINDA SARI memenuhi perlengkapan kantornya sebesar Rp. 750.000.000,- berada di debit, akumulasi penyusutan perlengkapan kantor yang digunakan adalah sebesar Rp. 3.125,- yang ada di kredit, PT. FITRI MARLINDA SARI membeli tanah sebesar Rp. 21.000.000,- ada di debit, hutang sewa gedung yang belum dibayar sebesar Rp.400.000,- ada di kredit, modal awal PT. FITRI MARLINDA SARI adalah sebesar Rp.75.000.000,- yang berada di kredit, PT. FITRI MARLINDA SARI menambah modalnya sebesar Rp. 2.000.000,- di kredit, PT. FITRI MARLINDA SARI mengambil uang perusahaan untuk memenuhi kepentingan pribadinya sebesar Rp.3.000.000,- ada di debit, PT. FITRI MARLINDA SARI menerima pendapatan jasa sebanyak Rp. 7.500.000,- ada di kredit, biaya yang dikelurkan untuk sewa kantor adalah sebesar Rp. 1.500.000,- di debit, biaya untuk gaji pegawai dikelurkan oleh PT. FITRI MARLINDA SARI sebesar  Rp. 1.200.000,- berada pada debit, biaya untuk listrik sebesar Rp. 400.000,- ada di debit, dan biaya penyusutan perlengkapan kantor yang dikelurkan oleh PT. FITRI MARLINDA SARI adalah sebesar Rp. 3.125,-.
Dari hasil tersebut terlihat bahwa PT. FITRI MARLINDA SARI  memiliki saldo debit yang terdiri atas kas , bank mandiri, bank bni, piutang , perlengkapan kantor, tanah, prive, biaya sewa kantor, biaya gaji pegawai, biaya listrik, dan biaya penyusutan perlengkapan kantor. Dan saldo kredit yang terdiri dari akumulasi penyusutan perlengkapan kantor, hutang sewa gedung, modal awal, tambahan modal dan pendapatan jasa. Dari hasil ini terlihat bahwa saldo debit dan saldo kredit seimbang, sehingga PT. FITRI MARLINDA SARI tidak mengalami kerugian.

Gambar 1.2 Output Standard Balance Sheet
Berdasarkan gambar 1.2 Standard Balance Sheet diperolah data Assets yang terdiri dari kas sebesar Rp 11.300.000,-, Bank Mandiri sebesar Rp 5.500.000,-, Bank BNI sebesar Rp 39.250.000,-, piutang sebesar Rp 1.000.000,-, perlengkapan kantor sebesar Rp 750.000,-, akumulasi penyusutan perlengkapan kantor sebesar (Rp 3.125,-), tanah sebesar Rp. 21.000.000,-.  Jadi Total Assets sebesar Rp 78.796.875,-. Data Liabilities yang terdiri dari hutang sewa gedung sebesar Rp 400.000,-. Jadi Total Liabilities sebesar Rp 400.000,-. Data Net Assets sebesar Rp 78.396.875,-. Data Equity yang terdiri dari modal awal yang berjumlah Rp 75.000.000,-, tambahan modal berjumlah Rp 2.000.000,-, prive sejumlah (Rp 3.000.000,-), dan Current Year Earnings sebesar Rp 4.396.875,-. Jadi Total keseluruhan Equity yaitu sebesar Rp 78.396.875,-.

Gambar 1.3 Output Profit & Loss (Cash)
           Berdasarkan gambar 1.3 Profit and Loss (Cash) di perolah data Income yang terdiri dari pendapatan jasa sebesar Rp 7.500.000,- sehingga Total Incomenya adalah sebesar Rp 7.500.000,-. Data Total Cost of Sales sebesar Rp 0,-. Data Gross Profit sebesar Rp 7.500.000,-. Data Expenses yang terdiri dari biaya sewa kantor sebesar Rp 1500.000,-, biaya gaji pegawai sebesar Rp 1.200.000,-, biaya listrik sebesar Rp 400.000,-, biaya penyusutan perlengkapan kantor sebesar Rp 3.125,-, Sehingga Total seluruh Expenses sebesar Rp 3.103.125,-. Dan  Data Net Profit (Loss) sebesar Rp 4.396.875,-.

Gambar 1.4 Output General Journal
      Dari gambar Output General Journal PT. FITRI MARLINDA SARI  di atas, dapat diketahui bahwa pada tanggal 1 Januari 2009 dengan memo mengenai setoran modal awal dengan kas di debit sebesar Rp. 35.000.000,-, dan modal awal di kredit sebesar Rp. 35.000.000,-. Pada tanggal 2 Januari 2009, dengan memo membeli tanah dengan tanah berada di debit sebesar Rp. 30.000.000,-, dan kas di kredit sebesar Rp. 30.000.000,-. Tanggal 4 Januari 2009, terdapat transaksi mengenai pembelian perlengkapan kantor sebesar Rp. 750.000,- ada di debit dan hutang kantor sebesar Rp. 750.000,- ada di kredit. Tanggal 10 Januari dengan memo menjual jasa kredit dengan piutang yang ada di debit sebesar Rp. 2.000.000,- dan pendapatan jasa sebesar Rp. 2.000.000,- ada di kredit. Pada tanggal 11 Januari 2009, terdapat transaksi menambah modal dengan kas sebesar Rp. 2.000.000,- masuk ke debit dan tambahan modal sebesar Rp. 2.000.000,- masuk ke kredit. Pada tanggal 15 Januari 2009, transaksi yang dilakukan berupa biaya sewa kantor sebesar Rp. 1.100.000,00 masuk ke debit dan kas sebesar Rp. 1.100.000,-  masuk di kredit. Pada tanggal 15 Januari 2009, juga terdapat transaksi mengenai biaya gaji pegawai sebesar Rp. 1.200.000,- masuk ke debit dan kas sebesar Rp. 1.200.000,- masuk ke kredit. Pada tanggal yang sama pula, yaitu pada tanggal 15 Januari 2009 terdapat transaksi biaya listrik sebesar Rp. 400.000,- masuk ke debit dan kas sebesar Rp. 400.000,- masuk ke kredit. Tanggal 25 Januari 2009 terdapat transaksi menerima pembayaran piutang dengan kas sebesar Rp. 1.000.000,- masuk ke debit, dan piutang sebesar Rp. 1.000.000,- masuk ke kredit. Tanggal 26 Januari 2009 terdapat transaksi menjual sebagian tanahnya dengan kas yang masuk ke debit sebesar Rp. 9.000.000,- dan tanah yang masuk ke kredit sebesar Rp. 9.000.000,-. Pada tanggal 30 Januari 2009 terdapat transaksi prive dengan prive di debit sebesar Rp. 3.000.000,- dan kas di kredit sebesar Rp. 3.000.000,-. Pada tanggal 30 Januari 2009 juga terdapat transaksi penyesuian biaya sewa gedung dengan biaya sewa kantor sebesar Rp. 400.000,- masuk ke debit dan hutang sewa gedung sebesar Rp. 400.000,- masuk ke kredit. Dan pula pada tanggal 30 Januari 2009 terdapat transaksi penyusutan perlengkapan kantor dengan biaya penyusutan perlengkapan kantor sebesar Rp. 3.125,- masuk ke debit dan akumulasi penyusutan perlengkapan kantor sebesar Rp. 3.125,- masuk ke kredit. Dengan demikian, Grand total yang masuk di debit dan di kredit seimbang yaitu sebesar Rp. 85.853.125,-.
  
B.  ACARA II. CV. FITRI MARLINDA S
Gambar 2.1 Output Trial Balance
Berdasarkan gambar 2.1 Trial Balance CV. FITRI MARLINDA S diperoleh data akun kas di kolom YTD debit sebesar Rp 2.500.000,-. Akun Bank Mandiri di kolom YTD debit sebesar Rp. 3.632.500,-. Akun Bank BNI di kolom YTD debit sebesar Rp 2.062.500,-. Akun piutang di kolom YTD debit sebesar Rp 1.000.000,-. Akun cadangan kerugian piutang di kolom YTD kredit sebesar Rp 100.000,-. Akun perlengkapan kantor di kolom YTD debit sebesar Rp 900.000,-. Akun peralatan kantor di kolom YTD debit sebesar Rp. 1.800.000,-. Akun bahan habis pakai di kolom YTD debit sebesar Rp 400.000,-. Akun hutang kantor di kolom kredit sebesar Rp 1.762.500,-. Akun modal awal di kolom YTD kredit sebesar Rp 8.000.000,-. Akun prive di kolom YTD debit sebesar Rp 500.000,-. Akun pendapatan jasa di kolom YTD kredit sebesar Rp 4.632.500,-. Akun biaya sewa kantor di kolom YTD debit sebesar Rp 750.000,-. Akun biaya gaji pegawai di kolom YTD debit sebesar Rp 750.000,-. Akun biaya BHP di kolom YTD debit sebesar Rp 100.000,-. Akun kerugian piutang di kolom YTH debit sebesar Rp 100.000,-. Jadi, Total debit dan kredit sama yaitu sebesar Rp 14.495.000,-.

Gambar 2.2 Output Standard Balance Sheet
                   Berdasarkan gambar 2.2 Output Standard Balance Sheet diperolah data Assets yang terdiri dari kas sebesar Rp 2.500.000,-, Bank Mandiri sebesar Rp 3.632.500,-, Bank BNI sebesar Rp 2.062.500,-, piutang sebesar Rp 1.000.000,-, cadangan kerugian piutang sebesar (Rp 100.000,-), perlengkapan kantor sebesar Rp 900.000,-, peralatan kantor sebesar Rp. 1.800.000,-, bahan habis pakai sebesar Rp 400.000,-. Jadi Total seluruh Assets adalah  sebesar Rp 12.195.000,-. Pada data Liabilities yang terdiri dari hutang kantor sebesar Rp 1.762.500,-. Jadi Total seluruh Liabilities adalah sebesar Rp 1.762.500,-. Data Net Assets sebesar Rp 10.432.500,-. Data Equity yang terdiri dari modal awal sebesar Rp 8.000.000,-, prive sebesar (Rp 500.000,-), dan Current Year Earnings sebesar Rp 2.932.500,-. Jadi Total Equity adalah sebesar Rp 10.432.500,-.

Gambar 2.3 Output Profit & Loss (Cash)
                   Berdasarkan gambar 2.3 Profit and Loss (Cash) di perolah data Income yang terdiri dari pendapatan jasa sebesar Rp 4.632.500,- sehingga total Incomenya sebesar Rp 4.632.500,-. Data Total Cost of Sales sebesar Rp 0,-.. Data Gross Profit sebesar Rp 4.632.500,-. Data Expenses yang terdiri dari biaya sewa kantor sebesar Rp 750.000,-, biaya gaji pegawai sebesar Rp 750.000,-, biaya BHP sebesar Rp 100.000,-. Jadi Total Expenses sebesar Rp 1.600.000,-. Data Operating Profit sebesar Rp 3.032.500,-. Data Other Expenses yang terdiri dari kerugian piutang sebesar Rp 100.000,-. Sehingga Total Other Expenses sebesar Rp 100.000,-. Dan Data Net Profit (Loss) sebesar Rp 2.932.500,-.

Gambar 2.4 Output General Journal
Berdasarkan gambar 2.4 Output General Journal CV. FITRI MARLINDA S diperoleh data pada tanggal 1 Februari 2009,dengan memo setoran modal awal dengan kas sebesar Rp 5.000.000,- masuk ke debit dan modal awal sebesar Rp 5.000.000,- masuk ke kredit. Tanggal 3 Februari 2009, CV. FITRI MARLINDA S membeli perlengkapan kantor dengan perlengkapan kantor sebesar Rp 900.000,- masuk ke debit dan kas sebesar Rp 900.000,- masuk ke kredit. Tanggal 7 Februari 2009, CV. FITRI MARLINDA S membeli peralatan kantor dengan peralatan kantor sebesar 1.800.000,- masuk ke debit dan hutang kantor sebesar Rp 1.800.000,- masuk ke kredit. Tanggal 12 Februari 2009, dengan  memo membeli BHP dengan BHP sebesar Rp 500.000,- masuk ke debit dan kas sebesar Rp 500.000,- masuk ke kredit. Tanggal 13 Februari 2009, dengan memo pendapatan jasa dibayar kredit dengan piutang sebesar Rp 1.000.000,- masuk ke debit dan pendapatan jasa sebesar Rp 1.000.000,- masuk ke kredit. Tanggal 18 Februari 2009, dengan memo membayar angsuran uang 1 dengan hutang kantor  sebesar Rp 600.000,- masuk ke debit dan kas sebesar Rp 600.000,- masuk ke kredit. Tanggal 28 Febuari 2009, memo prive dengan prive sebesar Rp 500.000,- masuk ke debit dan kas sebesar Rp 500.000,- masuk ke kredit.  Tanggal 28 Febuari 2009, memo biaya BHP dengan biaya BHP sebesar Rp 100.000 dan bahan habis pakai sebesar Rp 100.000. Tanggal 28 Febuari 2009, memo kerugian piutang dengan kerugian piutang di debit sebesar Rp 100.000 dan cadangan kerugian piutang di kredit sebesar Rp 100.000. Tanggal 28 Febuari 2009, memo biaya gaji pegawai dengan biaya gaji pegawai di debit sebesar Rp 562.500 dan hutang kantor di kredit sebesar Rp 562.500. Dengan demikian Grand total yang ada debit dan yang ada di kredit sama atau seimbang yaitu sebesar Rp 11.062.500.

IV.             KESIMPULAN
           Akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Untuk menyampaikan informasi-informasi tersebut, maka digunakanlah laporan akuntansi atau yang dikenal sebagai laporan keuangan. Laporan keuangan suatu perusahaan biasanya terdiri atas empat jenis laporan, yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.
           Hasil yang diperoleh pada praktikum akuntansi dasar ini yaitu pada   Trial Balance PT. FITRI MARLINDA SARI total debit dan kredit seimbang yaitu sebesar Rp. 84.903.125,- oleh karena total debit dan kredit seimbang maka PT. FITRI MARLINDA SARI ini pada periode Januari 2009 tidak mengalami kerugian. Pada Standard Balance Sheet, Total assets pada PT. FITRI MARLINDA SARI adalah sebesar Rp. 78.796.875,- , Total Liabilities  sebesar Rp. 400.000,-, Net Assets sebesar Rp. 78.396.875,-,  dan Total Equity sebesar Rp.78.396.875,-. Pada Profit & Loss (Cash), Total Income sebesar Rp. 7.500.000,-, Total Cost of Sales sebesar Rp. 0,-, Gross Profit sebesar Rp. 7.500.000,-, Total Expenses sebesar Rp. 3.103.125,-, dan Net Profit (Loss) sebesar Rp. 4.396.875,-.Pada General Journal PT. FITRI MARLINDA SARI Grand Total debit dan kredit sama, yaitu sebesar Rp. 85.853.125,-.
           Hasil yang diperoleh pada praktikum akuntansi dasar ini yaitu pada   Trial Balance CV. FITRI MARLINDA S total YTD debit dan YTD kredit seimbang yaitu sebesar Rp.14.495.000,-, Pada Standard Balance Sheet, Total Assets CV. FITRI MARLINDA S sebesar Rp. 12.195.000,-, Total Liabilities sebesar Rp. 1.762.500,-, Net Assets sebesar Rp. 10.432.500,- dan Total Equity sebesar Rp. 10.432.500,-. Pada Profit & Loss (Cash), Total Income CV. FITRI MARLINDA S adalah sebesar Rp. 4.632.500,-, Total Cost of Sales seesar Rp. 0,-, Gross Profit sebesar Rp. 4.632.500,-, Total Expenses adalah sebesar Rp. 1.600.000,-, Operating Profit sebesar Rp. 3.032.500,-, Total Expenses sebesar Rp. 1.600.000,-, Total Other Expenses adalah sebesar Rp. 100.000,-, dan Net Profit (Loss) sebesar Rp. 2.932.500,-. Pada General Journal CV. FITRI MARLINDA S Grand total debit dan kredit seimbang yaitu sebesar Rp. 11.062.500,-.


                                                DAF TAR PUSTAKA
Harahap, Sofyan. 2004 . Teori Akuntansi. PT Grafindo Persada : Jakarta.
Jusup, Al Haryono. 2011. Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1. Yogyakatra:  Bagian Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Marshall, B, Romney dan Paul John Steinbert . 2006. Accounting Information Systems. Edisi 9. Buku 1. Salemba Empat, Jakarta.

Pakisman, 2010. Sistem Akuntansi, Edisi 3, Salemba Empat, Jakarta.
Sutrisno,  2006. Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi 5, Salemba Empat,

 Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar