I.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa
disadari kita telah menggunakan informasi akuntansi dalam berbagai keperluan
tertentu. Akuntansi dapat dibuat untuk mengambil suatu keputusan yang tepat
dari pertimbangan-pertimbangan yang ada pada informasi akuntansi tersebut. Para
pengambil keputusan (manajer), terutama di suatu perusahaan, membuat berbagai
keputusan untuk mempertimbangkan biaya produksi seefisien mugkin sehingga dapat
mencapai keuntungan yang maksimal. Dengan akuntansi perkembangan perusahaan
dapat diikuti dari waktu ke waktu, keuntungan atau kerugian bisa dideteksi,
sehingga jika perusahaan merugi bisa segera dicari penyebabnya dan
ditanggulangi, sedangkan jika mendapat keuntungan perusahaan bisa
mengembangkannya untuk perluasan usaha.
Sebagai suatu sistem informasi,
akuntansi menghasilkan informasi keuangan melalui laporan-laporan keuangan yang
didasarkan pada prinsip-prinsip dan konsep-konsep yang berlaku umum. Untuk
mempermudah melakukan pengumpulan data-data berbagai informasi akuntansi tersebut
dibuatlah suatu program, yaitu MYOB Accounting yang merupakan program komputer
untuk mengolah data akuntansi yang dibuat secara terpadu. MYOB sudah
menyediakan chart of account (daftar
rekening) siap pakai menggunakan bahasa Inggris untuk 105 jenis perusahaan.
Program MYOB dapat
digunakan secara efektif dan efisien dengan cara memahami proses kerja program
dalam kaitan dengan proses akuntansi. Proses akuntansi menggunakan MYOB diawali
dengan dicatat data awal perusahaaan dan berakhir dengan disusun laporan
keuangan. Dari laporan akuntansi yang telah diselenggarakan, maka seorang
memeger dapat melihat posisi keuangan
perusahaannya beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Informasi mengenai
keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer atau manajemen untuk
membantu membuat keputusan perusahaannya.
Umumnya dari proses
akuntansi yang diselenggarakan selama satu periode akan dihasilkan laporan rugi
laba, laporan perubahan modal, dan laporan neraca pada suatu perusahaan atau
organisasi lainnya. Pada suatu laporan akuntansi harus mencantumkan nama
perusahaan, nama laporan, dan tanggal penyusunan atau jangka waktu laporan
tersebut untuk memudahkan orang lain memahaminya. Laporan dapat bersifat
periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu tertentu saja. Secara terinci
akan disajikan pada penjelasan di bawah ini :
A. Laporan Keuangan
1. Neraca
Neraca
menggambarkan posisi keuangan perusahaan dalam suatu tanggal tertentu atau a moment of time, sering disebut per
tanggal tertentu. Posisi yang digambarkan sesudah tertentu yaitu posisi harta,
utang, dan modal. Klasifikasi yang digambarkan ini memang timbul sebagai akibat
dari konsep double entry accounting
system yang sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari akuntansi keuangan.
Kekayaan (aktiva)
dibagi menjadi menjadi dua, yaitu: aktiva lancar (kekayaan yang habis dipakai
atau masa kegunaanya jangka pendek atau kurang dari satu tahun), misalnya Kas,
Surat berharga, Piutang dagang, Perlengkapan, Persediaan, dan; aktiva tetap
(kekayaan yang masa manfaatnya jangka panjang atau lebih dari satu tahun)
seperti Tanah, Bangunan, dan Gedung, Mesin, Kendaraan, Peralatan, dan
Inventaris. Seluruh aktiva berada di sisi kiri atau DEBIT.
Sumber kekayaan
perusahaan (pasiva) berasal dari dua sumber, yaitu: pertama, sumber dari
kreditor atau biasa disebut hutang, yang
terdiri dari hutang lancar (jangka pendek) yang harus dikembalikan kurang dari
satu tahun seperti hutang dagang, hutang wesel, hutang pajak, hutang gaji, dan
lainnya, dan hutang jangka panjang yang masa pembayarannya lebih dari satu
tahun seperti hutang obligasi dan hutang hipotik. Sumber kedua berasal dari
pemilik yang disebut modal.
2. Laporan
Rugi-Laba
Committee on Terminology mendefinisikan laba sebagai: jumlah yang berasal dari
pengurangan harga pokok produksi, biaya lain, dan kerugian dari penghasilan
atau penghasilan operasi. Menurut APB Statement mengartikan laba (rugi) adalah
sebagai kelebihan (defisit) penghasilan di atas biaya selam satu periode
akuntansi.
Dalam laporan
rugi-laba ini terdapat tiga unsur utama yaitu: Pertama, penghasilan atau
pendapatan yang merupakan penerimaan kas atau harta lain yang diterima sebagai
akibat penjualan barang dan atau jasa. Kedua, biaya yaitu harga pokok barang
yang dijual dan pengeluaran-pengeluaran lain dalam rangka memperoleh
penghasilan. Ketiga, laba (atau rugi) yaitu selisih antara penghasilan yang
diterima perusahaan denga biaya yang di keluarkan, maka perusahaan memperoleh
laba. Demikian sebaliknya jika penghasilan lebih kecil dibanding biaya, maka
perusahaan mengalami kerugian.
3. Laporan
Perubahan Modal
Informasi
penambahan modal maupun pengurangan modal pemilik akan tercermin dari Laporan
Perubahan Modal. Laba yang diperoleh perusahaan atau kerugian yang diderita
akan berpengaruh terhadap modal pemilik. Jika perusahaan memperoleh laba akan
menambah modal pemilik, namun sebaliknya bila perusahaan menderita rugi maka akan
mengurangi modal pemilik. Modal juga dapat berubah jika pemilik menyetor modal
lagi atau pemilik mengambil uang untuk keperluan pribadi (disebut prive).
B. Jurnal
Jurnal merupakan
alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis (urut
waktu kejadiannya) dengan menunjukkan rekening yang harus di debit atau di
kredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing. Manfaat pemakaian jurnal yaitu:
1. Jurnal merupakan
alat pencatatan yang dapat menggambarkan pos-pos yang terpengaruh oleh suatu
transaksi, yaitu berupa pendebitan dan pengkreditan rekening.
2. Jurnal merupakan
alat pencatatan yang memberikan gambaran secara kronologis.
3. Jurnal dapat
dipecah menjadi beberapa jurnal khusus yang dapat dikerjakan oleh beberapa
orang secara bersamaan.
4. Memudahkan
mengadakan koreksi jika ada kesalahan, sebab jika langsung dicatat di buku dan
terjadi kesalahan, akan sulit untuk melacaknya.
A.
Tujuan
Mahasiswa dapat memahami dan
mengerti cara menggunakan aplikasi dalam software MYOB untuk membuat data
berbagai informasi akuntansi dari pembuatan akun-akun rekening hingga membuat atau menginput transaksi keuangan secara benar serta
dapat membuat laporan keuangan melalui program MYOB.
B.
Manfaat
Dengan menggunakan aplikasi MYOB
dapat mempermudah dalam pembuatan berbagai informasi akuntansi khususnya untuk
perusahaan.
II.
LANDASAN
TEORI
Istilah akuntansi sejatinya telah kita kenal sejak lama,
namun banyak yang belum memahami tentang arti sebenarnya dari istilah akutansi
tersebut. Mungkin awalnya orang menganggap akuntansi sebagai suatu kegiatan
pencatatan atau pembukuan mengenai aktivitas-aktivitas apa saja yang dilakukan
dalam suatu perusahaan atau organisasi. Namun sebenarnya pencatatan itu lebih
mengarah pada laporan keuangan dalam perusahaan tersebut, misalnya tentang
berapa besar pengeluaran untuk pembayaran upah para karyawan ataupun untuk
mengetahui sumber dana dalam suatu perusahaan (Paksiman, 2010).
Akuntansi
adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, mengolah data menjadi
laporan, dan mengomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan.
Akuntansi adalah bahasa bisnis karena dengan akuntansi sebagian besar informasi
bisnis dikomunikasikan. Perusahaan mendistribusikan laporan akuntansi yang
meringkas kinerja keuangan perusahaan kepada pemilik, kreditur, pemerintah, dan
calon investor. Akuntansi dapat didefinisikan dari dua sudut pandang, yaitu
dari sudut pemakai jasa akuntansi dan dari sudut proses kegiatannya.
1. Definisi
dari sudut pemakai
Ditinjau
dari sudut pemakainya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin
yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara
efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu entitas.
2. Definisi
dari sudut proses kegiatan
Ditinjau
dari sudut kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses
pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data
keuangan suatu entitas (Jusup,
2011).
Dari definisi di atas (dari sudut
proses kegiatan), maka terdapat beberapa langkah atau proses kegiatan yaitu,
sebagai berikut:
1. Pencatatan
Proses
kegiatan akuntansi adalah mencatat semua kegiatan keuangan sehari-hari atau
yang disebut transaksi ke dalam bukti-bukti transaksi. Bukti-bukti transaksi
bisa berupa kwitansi, faktur penjualan, faktur pembelian, bukti pengeluaran,
bukti penerimaan dan bukti-bukti transaksi lainnya. Bukti transaksi ini yuang menjadi pegangan untuk proses akuntansi
selanjutnya.
2. Penggolongan
Transaksi
perusahaan bisa terjadi puluhan kali, ratusan kali bahkan ribuan kali tiap hari
dengan berbagai jenis transaki tergantung dari besar kecilnya perusahaan.
Perusahaan kecil biasanya tidak terlalu banyak transaksi yang terjadi setiap
hari, sementara perusahaan yang besar akan semakin banyak melakukan transaksi.
Setiap transaksi keuangan yang telah dicatat ke dalam bukti transaksi kemudian
digolongkan ke dalam rekening-rekening yang telah disediakan. Setiap transaksi
setidaknya melibatnkan dua rekening. Kegiatan menggolongkan transaksi ke dalam
rekening disebut jurnal.
3. Peringkasan
Setiap
bukti transaksi akan digolongkan ke dalam masing-masing rekening yang
terpengaruhi. Karena transaksi yang terjadi sangat banyak dan kemungkinan
transaksinya sejenis, maka rekening-rekening yang sama akan dijadikan satu
melalui proses peringkasan. Hasil dari proses peringkasan ini adalah buku besar
yang merupakan kumpulan dari rekening-rekening yang ada dalam perusahaan.
Proses memindahkan dari jurnal ke buku besar disebut posting.
4. Pelaporan
Dari
buku besar kemudian akan disusun menjadi laporan keuangan melalui proses yang
disebut pelaporan. Hasil dari proses pelaporan adalah tersusunnya laporan
keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan rugi-laba.
5. Penganalisisan
Laporan
keuangan yang disajikan masih berupa angka-angka absolut, sehingga belum bisa
digunakan sebagai alat penilai keberhasilan perusahaan. Perlu dilakukan
analisis terhadap laporan keuangan tersebut sehingga akan menghasilkan
keputusan yang akan diambil untuk menjalankan perusahaan di masa yang akan datang (Sutrisno, 2006).
Kegiatan yang
dilalui proses-proses akuntansi yaitu:
1. Transaksi/Bukti
Yang dimaksud dengan transaksi
adalah setiap kejadian yang mengubah posisi keuangan (kekayaan, utang, modal)
dan hasil usaha perusahaan/lembaga. Kejadian yang terjadi dalam perusahaan yang
tidak mempengaruhi posisi harta/utang/modal dan hasil usaha perusahaan bukan
merupakan transaksi yang dicatat dalam akuntansi. Kejadian dicatat dan
dibukukan hanya kejadian yang dapat dikategorikan sebagai transaksi yang
mengubah posisi harta, kewajiban modal, pendapatan, dan biaya.
2. Buku
Harian Jurnal
Dalam sistem pembukuan Belanda
transaksi dicatat secara kronologis dalam buku harian tanpa melakukan
klasifikasi atau penjelasan lain terhadap transaksi tersebut. Dalam sistem
akuntansi Amerika pencatatan transaksi itu dilakukan ke buku yang disebut
jurnal dan dalam buku jurnal ini sekaligus telah dilakukan penggolongan, mana
yang dikelompokkan sebagai yang mempengaruhi perkiraan debet dan mana yang akan
mempengaruhi perkiraan sebelah kredit, sehingga buku harian dan jurnal
digabungkan dalam satu buku yag disebut jurnal.
3. Buku
Besar (Ledger)
Buku
besar sering juga disebut perkiraan, akun, item, pos, dan lain-lain. Buku ini
adalah merupakan tempat menampung seluruh transaksi yang telah diklasifikasikan
melalui jurnal. Jadi seluruh jurnal dimasukkan ke dalam buku besar dengan cara
memindahbukukan jurnal (posting) ke
buku besar tersebut.
4. Neraca
Lajur
Untuk
menyusun laporan keuangan biasanya untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan
tadi dipakai neraca lajur. Neraca lajur mempunyai beberapa lajur yang
masing-masing dapat dipakai, yaitu ada yang 8 lajur, 10 lajur, atau 12 lajur
yang masing-masing berisi lajur:
a. Neraca
Percobaan
Yaitu
neraca yang menggabungkan seluruh perkiraan dengan memasukkan jumlah debet,
kredit setiap buku besar. Disebut neracapercobaan karena di sini merupakan
tempat pertama untuk mencoba apakah proses pemindahbukuan ini benar atau salah.
Apabila jumlah debet tidak sama dengan jumlah kredit, sudah pasti ada
kesalahan. Sebaliknya, apabila jumlah debet dan kredit sama, hal ini merupakan
petunjuk bahwa proses penempatan dan pemindahbukuan sudah benar walaupun belum
mutlak benar.
b. Neraca
Saldo
Yaitu
neraca yang memuat semua perkiraan tapi yang dimasukkan hanya saldo akhirnya
saja.
c. Jurnal
Penyesuaian (Adjustment)
Di
sini dimuat semua jurnal yang digunakan untuk menyesuaikan/meng-uptodate-kan posisi masing-masing
perkiraan sehingga sesuai dengan posisinya pada tanggal laporan.
d. Lajur
Laba Rugi
Semua
perkiraan yang mempengaruhi perhitungan laba rugi perusahaan ditempatkan di
lajur ini.
e. Lajur
Laba Ditahan
Semua
perkiraan dan angka yang mempengaruhi laba ditahan dibuat d lajur ini. Laba
ditahan ini dapat juga dioper langsung ke neraca.
f. Lajur
Neraca
Semua
perkiraan neraca dipindahkan ke lajur ini (Harahap, 2004).
III.
HASIL
PRAKTIKUM
A.
ACARA I. PT. FITRI MARLINDA SARI
Gambar 1.1 Output Trial Balance
Berdasarkan
gambar 1.1 Output
Trial Balance di atas, dapat diketahui bahwa saldo kas yang
dimiliki oleh PT. FITRI MARLINDA SARI
setelah transaksi yang dilakukan selama bulan Januari 2009
yaitu sebesar Rp. 11.300.000,- berada di debit, saldo transaksi
banking selama bulan Januari
2009 yang
masuk ke akun Bank Mandiri sebesar Rp. 5.500.000,- berada di debit, saldo transaksi banking yang masuk ke
akun Bank BNI adalah sebesar Rp. 39.250.000,- ada di debit, piutang yang belum
dibayar sebesar Rp.1.000.000,- berada di debit, PT. FITRI MARLINDA SARI
memenuhi perlengkapan kantornya sebesar Rp. 750.000.000,- berada di debit,
akumulasi penyusutan perlengkapan kantor yang digunakan adalah sebesar Rp.
3.125,- yang ada di kredit, PT. FITRI MARLINDA SARI membeli tanah sebesar Rp.
21.000.000,- ada di debit, hutang sewa gedung yang belum dibayar sebesar
Rp.400.000,- ada di kredit, modal awal PT. FITRI MARLINDA SARI adalah sebesar Rp.75.000.000,-
yang berada di kredit, PT. FITRI MARLINDA SARI menambah modalnya sebesar Rp. 2.000.000,-
di kredit, PT. FITRI MARLINDA SARI mengambil uang perusahaan untuk memenuhi
kepentingan pribadinya sebesar Rp.3.000.000,- ada di debit, PT. FITRI MARLINDA
SARI menerima pendapatan jasa sebanyak Rp. 7.500.000,- ada di kredit, biaya
yang dikelurkan untuk sewa kantor adalah sebesar Rp. 1.500.000,- di debit, biaya
untuk gaji pegawai dikelurkan oleh PT. FITRI MARLINDA SARI sebesar Rp. 1.200.000,- berada pada debit, biaya untuk
listrik sebesar Rp. 400.000,- ada di debit, dan biaya penyusutan perlengkapan
kantor yang dikelurkan oleh PT. FITRI MARLINDA SARI adalah sebesar Rp. 3.125,-.
Dari hasil tersebut terlihat
bahwa PT. FITRI MARLINDA SARI memiliki
saldo debit yang terdiri atas kas , bank mandiri, bank bni, piutang ,
perlengkapan kantor, tanah, prive, biaya sewa kantor, biaya gaji pegawai, biaya
listrik, dan biaya penyusutan perlengkapan kantor. Dan saldo kredit yang
terdiri dari akumulasi penyusutan perlengkapan kantor, hutang sewa gedung,
modal awal, tambahan modal dan pendapatan jasa. Dari hasil ini terlihat bahwa
saldo debit dan saldo kredit seimbang, sehingga PT. FITRI MARLINDA SARI tidak
mengalami kerugian.
Gambar 1.2 Output Standard Balance Sheet
Berdasarkan gambar 1.2 Standard Balance Sheet diperolah data Assets yang terdiri dari kas sebesar Rp 11.300.000,-, Bank Mandiri
sebesar Rp 5.500.000,-, Bank BNI sebesar Rp 39.250.000,-, piutang sebesar Rp
1.000.000,-, perlengkapan kantor sebesar Rp 750.000,-, akumulasi penyusutan
perlengkapan kantor sebesar (Rp 3.125,-), tanah sebesar Rp. 21.000.000,-. Jadi Total Assets
sebesar Rp 78.796.875,-. Data Liabilities
yang terdiri dari hutang sewa gedung sebesar Rp 400.000,-. Jadi Total Liabilities sebesar Rp 400.000,-. Data Net Assets sebesar Rp 78.396.875,-. Data
Equity yang terdiri dari modal awal
yang berjumlah Rp 75.000.000,-, tambahan modal berjumlah Rp 2.000.000,-, prive
sejumlah (Rp 3.000.000,-), dan Current
Year Earnings sebesar Rp 4.396.875,-. Jadi Total keseluruhan Equity yaitu sebesar Rp 78.396.875,-.
Gambar 1.3 Output Profit & Loss (Cash)
Berdasarkan gambar 1.3 Profit and Loss (Cash) di perolah data Income yang terdiri dari pendapatan jasa
sebesar Rp 7.500.000,- sehingga Total Incomenya
adalah sebesar Rp 7.500.000,-. Data Total Cost
of Sales sebesar Rp 0,-. Data Gross Profit
sebesar Rp 7.500.000,-. Data Expenses
yang terdiri dari biaya sewa kantor sebesar Rp 1500.000,-, biaya gaji pegawai
sebesar Rp 1.200.000,-, biaya listrik sebesar Rp 400.000,-, biaya penyusutan
perlengkapan kantor sebesar Rp 3.125,-, Sehingga Total seluruh Expenses sebesar Rp 3.103.125,-.
Dan Data Net Profit (Loss) sebesar Rp 4.396.875,-.
Gambar 1.4 Output General Journal
Dari gambar Output General Journal PT. FITRI MARLINDA SARI di atas, dapat diketahui bahwa pada tanggal 1 Januari 2009 dengan memo mengenai setoran modal awal dengan kas di debit
sebesar Rp. 35.000.000,-, dan modal awal di kredit sebesar Rp. 35.000.000,-. Pada
tanggal 2 Januari 2009, dengan memo membeli tanah dengan tanah berada di debit
sebesar Rp. 30.000.000,-, dan kas di kredit sebesar Rp. 30.000.000,-. Tanggal
4 Januari 2009, terdapat transaksi
mengenai pembelian perlengkapan
kantor sebesar Rp. 750.000,- ada di debit dan hutang kantor sebesar Rp.
750.000,- ada di kredit. Tanggal 10 Januari dengan memo menjual jasa kredit
dengan piutang yang ada di debit sebesar Rp. 2.000.000,- dan pendapatan jasa
sebesar Rp. 2.000.000,- ada di kredit. Pada tanggal 11 Januari 2009, terdapat transaksi
menambah modal dengan kas sebesar Rp. 2.000.000,- masuk ke debit dan tambahan modal sebesar Rp. 2.000.000,- masuk ke kredit. Pada
tanggal 15 Januari
2009, transaksi yang
dilakukan berupa biaya sewa kantor
sebesar Rp. 1.100.000,00 masuk ke debit dan kas sebesar Rp. 1.100.000,- masuk di kredit. Pada tanggal 15 Januari 2009, juga terdapat transaksi
mengenai biaya gaji pegawai sebesar Rp.
1.200.000,- masuk ke debit dan kas sebesar Rp. 1.200.000,- masuk ke kredit.
Pada tanggal yang sama pula, yaitu pada tanggal 15 Januari 2009 terdapat
transaksi biaya listrik sebesar Rp. 400.000,- masuk ke debit dan kas sebesar
Rp. 400.000,- masuk ke kredit. Tanggal 25 Januari 2009 terdapat transaksi
menerima pembayaran piutang dengan kas sebesar Rp. 1.000.000,- masuk ke debit,
dan piutang sebesar Rp. 1.000.000,- masuk ke kredit. Tanggal 26 Januari 2009
terdapat transaksi menjual sebagian tanahnya dengan kas yang masuk ke debit
sebesar Rp. 9.000.000,- dan tanah yang masuk ke kredit sebesar Rp. 9.000.000,-.
Pada tanggal 30 Januari 2009 terdapat transaksi prive dengan prive di debit
sebesar Rp. 3.000.000,- dan kas di kredit sebesar Rp. 3.000.000,-. Pada tanggal
30 Januari 2009 juga terdapat transaksi penyesuian biaya sewa gedung dengan
biaya sewa kantor sebesar Rp. 400.000,- masuk ke debit dan hutang sewa gedung
sebesar Rp. 400.000,- masuk ke kredit. Dan pula pada tanggal 30 Januari
2009 terdapat transaksi penyusutan perlengkapan kantor
dengan biaya penyusutan perlengkapan kantor sebesar Rp. 3.125,- masuk ke debit
dan akumulasi penyusutan perlengkapan kantor sebesar Rp. 3.125,- masuk ke
kredit. Dengan demikian, Grand total
yang masuk di debit dan di kredit seimbang yaitu sebesar Rp. 85.853.125,-.
B. ACARA II. CV.
FITRI MARLINDA S
Gambar 2.1 Output Trial Balance
Berdasarkan
gambar 2.1 Trial Balance
CV. FITRI MARLINDA S diperoleh
data akun kas di kolom YTD debit sebesar Rp 2.500.000,-. Akun Bank Mandiri di
kolom YTD debit sebesar Rp. 3.632.500,-.
Akun Bank BNI di kolom YTD debit sebesar Rp 2.062.500,-. Akun piutang di kolom
YTD debit sebesar Rp 1.000.000,-.
Akun cadangan kerugian piutang di kolom YTD kredit sebesar Rp 100.000,-. Akun perlengkapan
kantor di kolom YTD debit sebesar Rp 900.000,-. Akun peralatan kantor di kolom YTD debit sebesar Rp.
1.800.000,-. Akun bahan habis pakai di kolom YTD
debit sebesar Rp 400.000,-.
Akun hutang kantor di kolom kredit sebesar Rp 1.762.500,-. Akun modal awal di
kolom YTD kredit sebesar Rp 8.000.000,-.
Akun prive di kolom YTD debit sebesar Rp 500.000,-. Akun pendapatan jasa di kolom YTD
kredit sebesar Rp 4.632.500,-.
Akun biaya sewa kantor di kolom YTD debit sebesar Rp 750.000,-. Akun biaya gaji
pegawai di kolom YTD debit sebesar Rp 750.000,-. Akun biaya BHP di kolom YTD debit sebesar Rp
100.000,-. Akun kerugian piutang
di kolom YTH debit sebesar Rp 100.000,-. Jadi, Total debit dan kredit
sama yaitu sebesar Rp 14.495.000,-.
Gambar 2.2 Output Standard Balance Sheet
Berdasarkan gambar 2.2 Output Standard Balance Sheet diperolah
data Assets yang terdiri dari kas
sebesar Rp 2.500.000,-, Bank Mandiri sebesar Rp 3.632.500,-, Bank BNI sebesar
Rp 2.062.500,-, piutang sebesar Rp 1.000.000,-, cadangan kerugian piutang
sebesar (Rp 100.000,-), perlengkapan kantor sebesar Rp 900.000,-, peralatan
kantor sebesar Rp. 1.800.000,-, bahan habis pakai sebesar Rp 400.000,-. Jadi Total
seluruh Assets adalah sebesar
Rp 12.195.000,-. Pada data Liabilities
yang terdiri dari hutang kantor sebesar Rp 1.762.500,-. Jadi Total seluruh Liabilities adalah sebesar Rp 1.762.500,-.
Data Net Assets sebesar Rp 10.432.500,-.
Data Equity yang terdiri dari modal
awal sebesar Rp 8.000.000,-, prive sebesar (Rp 500.000,-), dan Current Year Earnings sebesar Rp
2.932.500,-. Jadi Total Equity adalah sebesar Rp 10.432.500,-.
Gambar 2.3 Output Profit & Loss (Cash)
Berdasarkan gambar 2.3 Profit and Loss (Cash) di perolah data Income yang terdiri dari pendapatan jasa
sebesar Rp 4.632.500,- sehingga total Incomenya
sebesar Rp 4.632.500,-. Data Total Cost
of Sales sebesar Rp 0,-.. Data Gross
Profit sebesar Rp 4.632.500,-. Data Expenses
yang terdiri dari biaya sewa kantor sebesar Rp 750.000,-, biaya gaji pegawai
sebesar Rp 750.000,-, biaya BHP sebesar Rp 100.000,-. Jadi Total Expenses sebesar Rp 1.600.000,-. Data Operating Profit sebesar Rp 3.032.500,-.
Data Other Expenses yang terdiri dari kerugian piutang sebesar Rp 100.000,-.
Sehingga Total Other Expenses sebesar
Rp 100.000,-. Dan Data Net Profit (Loss)
sebesar Rp 2.932.500,-.
Gambar 2.4 Output General Journal
Berdasarkan
gambar 2.4 Output General Journal
CV. FITRI MARLINDA S diperoleh
data pada tanggal 1 Februari
2009,dengan memo setoran modal
awal dengan kas sebesar Rp 5.000.000,-
masuk ke debit dan modal awal sebesar Rp 5.000.000,- masuk ke kredit.
Tanggal 3 Februari
2009, CV. FITRI MARLINDA S
membeli perlengkapan kantor
dengan perlengkapan kantor sebesar Rp 900.000,- masuk ke debit dan kas sebesar Rp
900.000,- masuk ke kredit.
Tanggal 7 Februari
2009, CV. FITRI MARLINDA S
membeli peralatan kantor dengan peralatan kantor sebesar 1.800.000,- masuk ke debit
dan hutang kantor sebesar Rp 1.800.000,-
masuk ke kredit. Tanggal 12 Februari 2009, dengan memo membeli BHP dengan BHP sebesar Rp 500.000,- masuk ke debit
dan kas sebesar Rp 500.000,- masuk ke
kredit. Tanggal 13 Februari 2009, dengan memo pendapatan jasa dibayar kredit
dengan piutang sebesar
Rp 1.000.000,- masuk ke debit
dan pendapatan jasa sebesar Rp 1.000.000,-
masuk ke kredit. Tanggal 18 Februari 2009, dengan memo membayar angsuran uang 1 dengan hutang kantor sebesar Rp 600.000,- masuk ke debit
dan kas sebesar Rp 600.000,- masuk ke
kredit. Tanggal 28 Febuari 2009, memo prive
dengan prive sebesar Rp 500.000,- masuk ke
debit dan kas sebesar Rp 500.000,- masuk ke kredit. Tanggal 28 Febuari 2009, memo biaya BHP dengan
biaya BHP sebesar Rp 100.000 dan bahan habis pakai sebesar Rp 100.000. Tanggal
28 Febuari 2009, memo kerugian piutang dengan kerugian piutang di debit sebesar
Rp 100.000 dan cadangan kerugian piutang di kredit sebesar Rp 100.000. Tanggal
28 Febuari 2009, memo biaya gaji pegawai dengan biaya gaji pegawai di debit
sebesar Rp 562.500 dan hutang kantor di kredit sebesar Rp 562.500. Dengan demikian Grand total yang ada debit dan yang ada di kredit sama atau seimbang yaitu
sebesar Rp 11.062.500.
IV.
KESIMPULAN
Akuntansi
disebut sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu alat untuk menyampaikan
informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Untuk menyampaikan
informasi-informasi tersebut, maka digunakanlah laporan akuntansi atau yang
dikenal sebagai laporan keuangan. Laporan keuangan suatu perusahaan biasanya
terdiri atas empat jenis laporan, yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan modal, dan laporan arus kas.
Hasil
yang diperoleh pada praktikum akuntansi dasar ini yaitu pada Trial Balance PT. FITRI MARLINDA SARI
total debit dan kredit seimbang yaitu sebesar Rp. 84.903.125,- oleh karena
total debit dan kredit seimbang maka PT. FITRI MARLINDA SARI ini pada periode Januari
2009 tidak mengalami kerugian. Pada Standard
Balance Sheet, Total assets pada PT. FITRI MARLINDA SARI adalah sebesar Rp.
78.796.875,- , Total Liabilities sebesar Rp. 400.000,-, Net Assets sebesar Rp. 78.396.875,-, dan Total Equity
sebesar Rp.78.396.875,-. Pada Profit
& Loss (Cash), Total Income
sebesar Rp. 7.500.000,-, Total Cost of
Sales sebesar Rp. 0,-, Gross Profit
sebesar Rp. 7.500.000,-, Total Expenses
sebesar Rp. 3.103.125,-, dan Net Profit
(Loss) sebesar Rp. 4.396.875,-.Pada General
Journal PT. FITRI MARLINDA SARI Grand
Total debit dan kredit sama, yaitu sebesar Rp. 85.853.125,-.
Hasil
yang diperoleh pada praktikum akuntansi dasar ini yaitu pada Trial
Balance CV. FITRI MARLINDA S total YTD debit dan YTD kredit seimbang yaitu
sebesar Rp.14.495.000,-, Pada Standard
Balance Sheet, Total Assets CV.
FITRI MARLINDA S sebesar Rp. 12.195.000,-, Total Liabilities sebesar Rp. 1.762.500,-, Net Assets sebesar Rp. 10.432.500,- dan Total Equity sebesar Rp. 10.432.500,-. Pada Profit & Loss (Cash), Total Income
CV. FITRI MARLINDA S adalah sebesar Rp. 4.632.500,-, Total Cost of Sales seesar Rp. 0,-, Gross
Profit sebesar Rp. 4.632.500,-, Total Expenses
adalah sebesar Rp. 1.600.000,-, Operating
Profit sebesar Rp. 3.032.500,-, Total Expenses
sebesar Rp. 1.600.000,-, Total Other
Expenses adalah sebesar Rp. 100.000,-, dan Net Profit (Loss) sebesar Rp. 2.932.500,-. Pada General Journal CV. FITRI MARLINDA S Grand
total debit dan kredit seimbang yaitu sebesar Rp. 11.062.500,-.
DAF
TAR PUSTAKA
Harahap, Sofyan. 2004 . Teori Akuntansi. PT Grafindo Persada : Jakarta.
Jusup, Al Haryono. 2011. Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1. Yogyakatra:
Bagian Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
YKPN.
Marshall, B, Romney dan Paul
John Steinbert . 2006. Accounting Information Systems. Edisi 9. Buku 1.
Salemba Empat, Jakarta.
Pakisman,
2010. Sistem Akuntansi, Edisi 3, Salemba Empat, Jakarta.
Sutrisno, 2006. Akuntansi
Suatu Pengantar, Edisi 5, Salemba Empat,
Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar