Selasa, 06 Mei 2014

LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR – DASAR ILMU TANAH
ACARA V
PENGENALAN PROFIL TANAH

logo_UNSOED.jpg
Oleh:
Nama                   : Fitri Marlinda Sari
NIM            : A1C112003
Rombongan          : 8
Asisten       : 1. Wefindria Afifah
                                                  2. Nova Margareth
  3. Kristia D.A
                                                4. Reza Rizqy T   
                                               
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
        Tanah merupakan tubuh alam yang terbentuk dan berkembang sebagai akibat dari bekerjanya gaya – gaya alam terhadap bahan – bahan alam yang terdapat dipermukaan bumi. Tanah memilii tiga dimensi ruang yaitu : panjang, lebar, dan kedalaman. Setiap jenis tanah mempunyai sifat – sifat yang khas yang merupakan hasil karya faktor – faktor pembentuk tanah, maka setiap jenis tanah akan menampakkan profil yang berbeda. Profil tanah ialah penampang vertical tanah dimulai dari permukaan tanah sampai lapisan bahan induk dibawah tanah. Solum tanah adalah penampang tanah dimulai dari horizon A hingga horizon B. terdapatnya horizon – horizon pada tanah – tanah yang memiliki perkembangan genetis menyugestikan bahwa beberapa proses tertentu umumnya terdapat dalam perkembangan pembentukan profiltanah.
Umumnya hampir semua profil – profil tanah telah memiliki dua atau lebih horizon utama. Sifat – sifat horizon itu diterangkan seperti berikut :
Horizon – horizon organik tanah – tanah mineral:
1.  Terbentuk diatas tanah mineral.
2.   Didominasi oleh bahan organik yang segar atau sebagian telah dilapuki.
3.  Mengandung lebih dari 30% bahan organik jika fraksi mineral mengandung lebih dari 50% liat atau lebih dari 20% bahan organik jika fraksi mineral tidak mengandung liat.
Horizon – horizon mineral:
1.  Horizon – horizon dimana bahan organik dikumulasikan atau berbentuk dekat permukaan tanah.
2.  Horizon – horizon yang kehilangan liat, besi, atau alumunium dengan hasil resultannya berupa kuarsa atas mineral – mineral resisten yang lain.
3.  Horizon – horizon ini didominasi oleh (1) atau (2) diatas, tetapi dapat pula berupa transisi kehorison B atau C dibawahnya.
Horizon yang memiliki satu atau lebih sifat:
1.  Merupakan horizon illuvial, di mana terakumulasi liat silikat, besi, alumunium, atau humus secara sendiri – sendiri atau kombinasinya.
2.  Konsentrasi sisa dari sosquioksidasi atau liat – liat silikat yang terbentuk dengan keluarnya dari horizon ini garam – garam karbonat atau garam – garam terlarut lainnya.
3.  Mantel mineral – mineral sosquioksida telah cukup memberikan warna gelap, dibandingkan dengan warna horizon dibawah maupun diatasnya.
4.  Alterasi dari bahan – bahan asalnya yang berupa struktur batuan misalnya, sehingga akibat alterasi itu terbentuklah liat – liat silikat, pembebasan oksida – oksida atau keduanya.
Mengetahui bentuk fisik tanah dari berbagai jenis, kandungan mineral di dalamnya, derajat kerut tanah, adanya kandungan air tanah serta pengetahuan tentang profil tanah merupakan suatu cara untuk mendapatkan tanah yang cocok untuk budidaya komoditi pertanian. Sebab faktor tersebut di atas adalah faktor utama dalam budidaya pertanian.

B.Tujuan
Menetapkan warna dasar beberapa jenis tanah dengan menggunakan buku Munsell Soil Color Chart.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

       Tanah yaitu kumpulan dari benda alam dipermukaan bumi yang tersusun dalam horizon-horizon, terdiri dari campuran bahan organik, air dan udara dan merupakan media untuk tumbuhnya tanaman serta tanah merupakan benda alam yang mempunyai tiga dimensi yaitu panjang, lebar dan kedalaman. Setiap tanah mempunyai sifat-sifat yang khas (sets of characteristic) yang merupakan hasil kerja faktor-faktor pembentuk tanah. Akibatnya bekerjaya faktor-faktor pembentuk tanah tersebut, maka setiap jenis tanah akan menampakkan profil yang berbeda. Ciri-ciri morfologi suatu tanah sangat berguna untuk mengetahui jenis tanah dan tingkat kesuburan tanahnya. Tindakan budidaya tanaman akan lebih tepat, bila didasarkan pada sifat morfologinya. (Foth, 1988).
Horizon tanah adalah lapisan-lapisan tanah yang terbentuk kerena hasil dari proses pembentukan tanah.Proses pembentukan horizon-horizon tersebut akan menghasilkan benda alam baru yang disebut tanah. Penampang vertikal dari tanah yang menunjukkan susunan horizon tanah disebut profil tanah. Terdapat enam horizon utama yang menyusun profil tanah berturut-turut dari atas ke bawah yaitu horizon O, A, E, B, C dan R. Sedangkan horizon yang menyusun solum tanah hanya horizon A, E dan B (Hardjowigeno, 1987).
Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah dibuat dengan cara menggali lubang dengan ukuran panjang dan lebar tertentu dan kedalaman tertentu pula sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan penelitian. Dimana penelitian juga biasa dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jenis tanah tertentu. Setiap jenis tanah dan tipe–tipe tanah memiliki ciri khas yang di pandang dari sifat–sifat fisik, kimia maupun biologinya. Dalam hal ini menyangkut tanah yang memiliki horizon sebagai akibat berlangsungnya evolusi genetik dalam tanah (Mulyadi, 2007).
Hasil pelapukan batuan-batuan yang bercampur dengan sisa batuan dari organisme yang hidup diatasnya. Selain itu, terdapat pula udara dan air didalam tanah. Air dalam tanah berasal dari air hujan yang ditahan oleh tanah sehingga tidak meresap ketempat lain, disamping pencampuran bahan organik didalam proses pembentukan tanah, terbentuk pula lapisan-lapisan tanah. (Hardjowigeno, 1985).
Pengenalan profil tanah secara lengkap meliputi sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pengenalan ini penting dalam hal mempelajari pembentukan dan klasifikasi tanah dengan pertumbuhan tanaman serta kemungkinan pengolahan tanah uang lebih tepat. Adapun faktor-faktor pembentuk tanah yaitu, bahan induk, organisme, topografi, iklim, waktu. Adanya beberapa tingkatan atau variasi faktor-faktor pembentuk tanah maka potensi untuk membentuk berbagai jenis tanah yang berbeda adalah amat besar (Foth H.D. 1999).
Mengetahui bentuk fisik tanah dari berbagai jenis, kandungan mineral di dalamnya, derajat kerut tanah, adanya kandungan air tanah serta pengetahuan tentang profil  tanah merupakan suatu cara untuk mendapatkan tanah yang cocok untuk budidaya komoditi pertanian. Sebab faktor-faktor tersebut di atas adalah faktor utama dalam budidaya pertanian (Sutedjo, Mulyani. 1991).
Dalam rangka penelitian tanah,kadang-kadang di perlukan deskripsi tentang profil tanah.dari pengamatan sifat-sifat tanah di lapangan serta di dukung oleh hasil analisa contoh tanah di laboratorium yang di ambil dari tiap horizon di dalam profil,maka dapat di tentukan jenis tanahnya (Brady,N.C.1974).
Tujuanya adalah untuk mengetahui jenis tanah dengan faktof-faktor kelilingnya.hal-hal yang di kerjakan adalah membuat lubang profil tanah,mengamati morfologi sifat-sfat profil tanah ,mengamati morfologi sifat-sifat profil tanah dan mengambil contoh tanah dari masing-masing horizon yang di temukan  (Subagyo,1970).
Pengamatan profil meliputi pengamatan dalam profil itu sendiri dan pengamatan sekililing antara lain:vegetasi yang ada ,kedalam air tanah ,tofografi,usaha tani,ada tidaknya faktor penghambat seperti bahaya banjir ,erosi dan keadaan berbatu(Hadi prawiro,Tejoyumono,1998).
Profil tanah yang di amati cirri-cirinya harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1.vertikal
2.masih alami
3.Bidang pengamatan profil tidak boleh terkena sinar matahari. Langsung uraian profil tanah di milai dengan menentukan letak batas horizon. Mengukur dalamnya dan mengamati profil tanah secara keseluruhan (Darma Wijaya,1990).






BAB III
METODE KERJA

A.    Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan adalah Bor tanah, abney level ( clinometer ) untuk mengukur kemiringan tanah, kompas, altimeter, pH saku, botol semprot, kertas label, meteran, larutan H2O2 3 %, larutan HCL 10 %, larutan aa – dipridil dalam 1 N NH4Oac netral, aquades, buku Munsell Soil Colour Chart, Kantong plastik, spidol, buku pedoman pengamatan tanah di lapang dan daftar isian profil.



B.     Cara Kerja
1.       Dipilih tempat pembuatan profil. Sebelumnya dilakukan dengan pengeboran ( boring ) di tempat – tempat sekitar profil yang akan dibuat sedalam 1 meter pada 2 atau 3 tempat berjarak 1 meter, yang berguna supaya tercapai keseragaman.
2.       Digali lubang sedemikian rupa sehingga terbentuk profil tanah dengan ukuran panjang 2m, lebar 1,5 m, dan kedalaman 1,5. Di depan bidang pengamatan profil dibuat tangga ( trap ) kebawah untuk memudahkan pengamat turun.
3.       Proses pengamatan dilakukan dengan mengukur dalamnya profil dari lapisan atas sampai bawah. Penarikan batas horison ditentukan dengan melihat perbedaan warna atau menusuk – nusukkan pisau kedalam tanah dengan tekanan tetap untuk merasakan perbedaa kekerasannya. Selanjutnya dilakukan penetapan horison dan pencatan kedalamannya pada daftar isian profil. Setelah masing – masing horizon diketahui batasnya, masing – masing lapisan diamati : warna, tekstur, struktur, konsistensi, pH, perakaran, kedalaman efektif, bentukan istimewa seperti konkresi, horizon penciri, dan sebagainya. Selain ciri – ciri morfologi, dicatat pula faktor – faktor sekeliling yaitu : relief, lereng (posisi, bentuk), bentuk wilayah, ketinggian tempat, bahan induk, drainase (kelas), permeabilitas, bentuk erosi, vegetasi, iklim, curah hujan, permukaan air tanah, usaha tani, keadaan batu, dan sebagainya.



























BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.Hasilpengamatan
Deskripsi Profil
Nomorlapisan
1
2
3
4
5
Dalamlapisan
013
1332
32 – 45
45 – 61
61 - 76
Symbol lapisan
O
A
E
B
C
Batas lapisan
Abrupt
Clear
Clear
clear
Clear
Batas topografi
Smooth
Wavy
Smooth
wavy
Smooth
Warnatanah(matriks)
Very Dark brown
Dark yellow brown
Dark reddish brown
Dark yellowis brown
Dark reddish grey
Teksturtanah
Lempung berliat
Lempungberpasir
Liat berpasir
Lempungliatberpasir
Lempung liat berpasir
Kandunganbahankasar(konkresi/ hablur/fragmen)
Mn
Mn
Fe
Fe
Fe
Strukturtanah
Lemah
Kasar
Gumpal
Lemah
Sedang
Gumpal
Lemah
Halus
Remah
Lemah
Sedang
Remah
Lemah
Halus
Tiang
Konsistensi
Lekat
Lepas
Lepas

Tak Lekat
Lepas
Lunak
Agaklekat
Gembur
Lunak
Agak lekat
Gembur
Lunak
Agak lekat
Gembur
Lunak
pHtanah(lapang)
5
6
6
6
6
ReaksithdpHCL
( - )
( - )
( - )
( - )
( - )
Perakaran
Kasar
Banyak




B.Pembahasan
Profil tanah adalah penampang melintang (vertical) tanah yang terdiri dari lapisan tanah (solum) dan lapisan bahan induk.Solum tanah amerupkan bagian dari profil tanah yang terbentuk akibat proses pembentukan tanah (horizon A dan B) (Hardjowigeno 1993). Horizon yang diberi symbol adalah horizon genetic yaitu lapisan-lapisan didalam tanah yang kurang lebih sejajar dengan permukaan tanah dan terbentuk sabagai hasil dari proses pembentukan tanah. Horizon genetic tidak setara dengan horizon penciri. Horizon genetic mencerminkan jenis perubahan sifat tanah yang telah terjadi akibat dari proses pembentukan tanah. Sedangkan horizon penciri adalah horoson genetic yang sifatnya dinyatkan secara kuantitatif dan digunakan sabagai penciri dalam klasifiaksi tanah. Ada enam horizon dan lapisan utama dalam tanah yang masing-masing diberisi mbul dengan satu huruf capital yaitu (dari atas kebawah): O, A, E, B, C dan R. Lapisan tanah atas meliputi: O – A, lapisan tanah bawah : E – B(Soil survey Staff, 1990 dalamHardjowigeno 1993).
Definisi lain dari profil tanah yaitu urutan-urutan horizon tanah, yakni lapisan-lapisan tanah yang dianggap sejajar dengan permukaan buli. Profil tanah dipelajari dengan mengenali tanah dengan lubang vertikal ke lapisan paling bawah. Warna, tekstur, ketebalan horizon dan kedalaman solum, sifat perakaran atau konkresi merupakan sifat-sifat penting tanah yang selanjutnya menjadi parameter pengukuran profil tanah (Tim Asisten dan Dosen, 2010).
Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah, dibuat dengan cara membuat lubang dengan ukuran panjang dan lebar serta kedalaman tertentu sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan penelitian. Tanah merupakan tubuh alam yang terbentuk dan berkembang akibat terkena gaya-gaya alam (natural forces) terhadap proses pembentukan mineral. Pembentukan dan pelapukan bahan-bahan koloid. (Brady, N.C.1974).
Pedologi adalah Ilmu yang mempelajari proses pembentukan tanah beserta faktor-faktor pembentuknya, klasifikasi tanah, survei tanah dan cara-cara pengamatan tanah di lapang.Tanah dipandang sebagai suatu benda alam yang dinamis dan tidak secara khusus dihubungkan dengan pertumbuhan tanaman.
Secara edapologi yaitu, apabila tanah dipelajari dalam hubungannya dengan pertumbuhan tanaman. Dalam edapologi dipelajari sifat-sifat tanah dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman. Usaha-usaha yang perlu dilakukan untuk memperbaiki sifat-sifat tanah bagi pertumbuhan tanaman, misalnya pemupukan, pengapuran dll (Jamulya, 1983).
http://kpricitrus.files.wordpress.com/2011/11/profil-tanah.pngLapisan atau horizon tanah adalah formasi yang dibentuk oleh berbagai lapisan tanah yang secara spesifik dapat dibedakan secara geologi, kimia, dan biologi, termasuk proses pembentukannya. Horizon yang diberi symbol adalah horizon genetic yaitu lapisan-lapisan didalam tanah yang kurang lebih sejajar dengan permukaan tanah dan terbentuk sabagai hasil dari proses pembentukan tanah. Horizon genetic tidak setara dengan horizon penciri. Horizon genetic mencerminkan jenis perubahan sifat tanah yang telah terjadi akibat dari proses pembentukan tanah. Sedangkan horizon penciri adalah horoson genetic yang sifatnya dinyatkan secara kuantitatif dan digunakan sabagai penciri dalam klasifiaksi tanah. Ada enam horizon dan lapisan utama dalam tanah yang masing-masing diberi simbul dengan satu huruf capital yaitu (dari atas kebawah): O, A, E, B, C dan R (Soil survey Staff, 1990 dalam Hardjowigeno 1993).
Horizon O merupakan horizon bagian atas, lapisan tanah organik, yangterdiri dari humus daun dan alas. Utamanya dijumpai pada tanah-tanah hutan yang belum terganggu. Merupakan horison organik yang terbentuk di atas lapisan tanah mineral. Horison organik merupakan tanah yang mengandung bahan organik > 20% pada seluruh penampang tanah, tanah mineral biasanya kandungan bahan organik kurang dari 20% karena sifat-sifatnya didominasi oleh bahan mineral. Ada 2 jenis horison O yaitu :
a)    O1 : bentuk asli sisa-sisa tanaman masih terlihat.
b)   O2 : bentuk asli sisa-sisa tanaman tidak terlihat.
Horizon A merupakan horison di permukaan yang tersusun oleh campuran bahan organik dan bahan mineral. Horizon A juga disebut sebagai horison eluviasi (pencucian). Ada 3 jenis horison A, antara lain :
a)    A1 : bahan mineral campur dengan humus dan berwarna gelap.
b)   A2 : horison dimana terjadi pencucian (aluviasi) maksimum terhadap liat Fe, Al dan bahan organik.
c)    A3 : horison peralihan A ke B, lebih menyerupai A
Horizon E merupakan  lapisan warna terang dalam hal ini adalah lapisan bawah dan di atas A Horizon B Horizon. Hal ini terdiri dari pasir dan lumpur, setelah kehilangan sebagian besar dari tanah liat dan mineral sebagai bertitisan melalui air tanah (dalam proses eluviation).  Lapisan Eluviasi atau Horison Eluviasi adalah horison yang telah mengalami proses eluviasi (pencucian) sangat intensif sehingga kadar bahan organik tanah, liat silikat, Fe dan Al rendah tetapi kada pasir dan debu kuarsa (seskuoksida) serta mineral resisten lainnya tinggi, sehingga berwarna agak terang.
Horison B adalah horison illuvial atau horison pengendapan sehingga terjadi akumulasi dari bahan-bahan yang tercuci dari horison diatasnya. Horison iluviasi (penimbunan) dari bahan-bahan yang tercuci di atasnya (liat, Fe, Al, bahan organik). Ada 3 Jenis Horison B, yaitu :
a)    B1 : peralihan dari A ke B, lebih menyerupai B
b)   B2 : penimbunan (iluviasi) maksimum liat, Fe dan Al oksida, kadang-kadang bahan organik.
c)    B3 : peralihan B ke C, lebih menyerupai B.
Horison C adalah lapisan tanah yang bahan penyusunnya masih serupa dengan batuan induk (R) atau belum terjadi perubahan. Horison C disebut juga dengan regolith: di lapisan bawah dan di atas Horizon B R Horizon. Terdiri dari sedikit rusak bedrock-up. Tanaman akar tidak menembus ke dalam lapisan ini, sangat sedikit bahan organik yang ditemukan di lapisan ini.
Horizon R atau Batuan induk tanah (R) merupakan bagian terdalam dari tanah dan masih berupa batuan.
Dalam profil tanah terdapat 4 batas peralihan horizon yang terlihat secara visual dalam beberapa kategori, yaitu :
a)  Batas horison nyata, apabila peralihan kurang dari 2,5 cm,
b)  Batas horison  jelas, apabila peralihan terjadi dengan jarak berkisar antara 2,5 cm sampai 6,5 cm,
c)  Batas horison  berangsur, apabila peralihan terjadi dengan jarak berkisar antara 6,5 cm sampai 12,5 cm, dan
 d)  Batas horison  baur, apabila peralihan terjadi dengan jarak lebih dari 12,5 cm.
Bentuk topografi dari batas harison dalam profil tanah yang terlihat secara visual dibagi dalam 4 kategori, yaitu: (1) bentuk topografi datar, (2) berombak, (3) tidak teratur, dan (4) terputus (Subagyo, 1970).
Epipedon atau horison atas / permukaan penciri dibedakan dalam 8 kategori (Soil Survey Staff, 2003), yaitu:
(a) epipedon mollik,
(b) epipedon umbrik,
(c) epipedon okrik,
(d) epipedon histik,
(e) epipedon melanik,
(f) epipedon anthropik,
(g) epipedon folistik, dan
(h) epipedon plagen.
Endopedon atau horizon bawah penciri dibedakan menjadi 13 (Soil Survey Satff, 2003), yiatu:
(a) horizon argilik,
(b) horizon kambik,
(c) horizon kandik,
(d) horizon kalsik,
(e) horizon oksik,
(f) horison gipsik,
(g) horizon petrokalsik,
(h) horizon natrik,
(i) horizon plakik,
(j) horizon spodik,
(k) horizon sulfuric,
(l) horizon albik.
Manfaat profil tanah bagi pertanian adalah sebagai bahan dasar dalam menentukan sifat – sifat tanah dan teknik pengolahan tanah dan jenis tanaman yang akan diusahakan berdasarkan kemampuan akar menembus tanah. Sehingga segala budidaya akan lebih, bila didasarkan pada profil tanah tersebut(Foth,1978).
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dapat diperoleh hasil :
Terdapat 5 lapisan yang telah diamati, masing – masing mempunyai kedalaman berbeda.
a)  Lapisan 1 mempunyai kedalaman0 - 13 cm
b) lapisan 2 kedalaman13 - 32 cm diukur dari batas lapis 1
c)  lapisan 3 mempunyai kedalaman32 - 45diukur dari batas lapis 2
d) lapisan 4 mempunyai kedalaman45 - 61diukur dari batas lapis 3
e)  lapisan 5 mempunyai kedalaman 61 – 76 diukur dari batas lapis 4
2.      Masing – masing lapisan mempunyai warna tanah yang berbeda yaitu :
a)  lapisan 1 mempunyai warna very dark brown
b) lapisan 2 mempunyai warna dark yellow brown
c)  lapisan 3 mempunyai warna dark reddish brown
d) lapisan 4 mempunyai warna dark yellowis brown
e)  Lapisan 5 mempunyai warna dark reddish grey. Data warna tersebut diamati dengan menggunakan buku Munsell Soil Colour Chart
3.Dilihatdariteksturnya.
a)  lapisan 1 mempunyai tekstur lempung lempung berliat
b) lapisan 2 mempunyai tekstur lempungberpasir
c)  lapisan 3 mempunyai tekstur lempung Liat berpasir
d) lapisan 4 mempunyai tekstur lempung liat berpasir
e)  lapisan 5 mempunyai tekstur lempung liat berpasir

4. kandunganbahankasar.
Untuk semua lapisan pada lapisan 1, 2. 3, 4 dan 5 mempunyai bahan kandungan yaitu Fe danMn.
5.   Pada struktur tanahnya .
a)  Lapisan 1 mempunyai struktur lemah, kasar, dan gumpal
b) Lapisan 2mempunyai struktur lemah, sedang, dan gumpal
c)  Lapisan 3 mempunyai struktur lemah, halus, dan remah
d) Lapisan 4 mempunyai struktur lemah, sedang, dan remah
e)  Lapisan 5 mempunyai struktur lemah, halus dan tiang.
5.      Dari konsistensinya.
a)  Lapisan 1 mempunyai konsistensi lekat, lepas, lepas
b) Lapisan 2 mempunyai konsistensi tak lekat,lepasdan lunak
c)  Lapisan 3 mempunyai konsistensi agak lekat, gembur dan lunak
d) Lapisan 4mempunyai konsistensi agak lekat,gembur dan lunak
e)  Lapisan 5 mempunyai konsistensi agak lekat, gembur dan lunak
6.      Dilihat dari derajat keasaman (pH).
a)  Lapisan 1 mempunyai pH 5
b) Lapisan 2 mempunyai pH 6
c)  Lapisan 3 mempunyai pH 6
d) Lapisan 4 mempunyai pH 6
e)  Lapisan 5 mempunyai pH 6
7.      Dilihat dari reaksi terhadap HCl
a)  Lapisan 1 tidak berbuih (tidak mengandung kapur)
b) Lapisan 2 tidak berbuih (tidak mengandung kapur)
c)  Lapisan 3 tidak berbuih (tidak mengandung kapur)
d) Lapisan 4 tidak berbuih (tidak mengandung kapur)
e)  Lapisan 5 tidak berbuih (tidak mengandung kapur)
8.      Dari segiperakaran.
a)  Lapisan 1  Kasar, banyak sampai 13cm
b) Lapisan 2 Kasar, banyak sampai 13cm


















BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan :
1. Tiap – tiap lapisan pada profil tanah berbeda, mulai dari warna ; tekstur ; struktur ; konsistensi ; pH tanah dll.
2. Lapisanatasdariprofiltanahmengandungcukupbanyakbahanorganik.
3. Untuk mengetahui kandungan bahan organik dalam tanah digunakan larutan H2O2 dan akan ditandai dengan keluarnya buih dari dalam tanah.
4. Selain itu, ada juga larutan HCL yang digunakan untuk mengetahui kandungan kapur dari dalam tanah, sama halnya dengan H2O2 ditandai dengan keluarnya buih dari dalam tanah.











DAFTAR PUSTAKA

Brady, N.C.1974. The Nature and Properties of Soil. Mac MillanPub,co, Inc:New York
Dudal, R. Dan M. Soepraptohardjo. 1957. Soil Classification in Indonesia. Contr. Gen. Agr. Res. Sta. No. 148 : Bogor.
FAO/UNESCO. 1974. Soil Map of The World. Legend UNESCO : Paris.

Foth, H.D. 1988. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada University Press:Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar